§ PENDAHULUAN AQIDAH
1.
Pengertian Aqidah secara asal bahasa
(etimologi ) : “ikatan yang kuat” sedangkan secara istilah syariat Islam : “Sesuatu
yang diyakini (diikat dengan kuat ) di dalam hati manusia dalam perkara2 agama.
2.
Apa pentingnya Aqidah:
a.
Kewajiban
pertama adalah aqidah/ bersyahadat diiringi dengan keaykinan hati.
Wahai Mu’adz sesungguhnya
engkau akan menemui kaum ahli kitab. Maka hendaklah hal yang pertama kali
engkau dakwahkan adalah supaya mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut
disembah selain Allah…” 14.HR Bukhori 4347
b. Kewajiban terakhir menjaga aqidah
“Siapa
yang akhir perkataannya laa ilaaha illallah dia akan masuk syurga”15. Ibnu Hibban (719), dan disohihkan oleh syaikh Al
Bani dalam Irwaaul Gholil (3/50)
c. merupakan awal
dakwah seluruh nabi dan rosul, berdasar QS Al A’rof 59 kisah awal rasul Nuh
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا
قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ
عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
Rasulullah 10 tahun di Makkah fokus dakwah aqidah
d. aqidah merupakan pondasi
amalan, amalan banyak aqidah rusak, kurang bermakna
“Akan keluar di dalam umat
ini -beliau tidak mengatakan di antaranya- suatu kaum yang kalian menganggap
remeh shalat kalian dibandingkan shalat mereka, mereka membaca al-Qur-an namun
tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama bagaikan anak
panah yang keluar dari busurnya.” [HR. Al-Bukhari]
e.
amalan sedikit, aqidah lurus, bisa tertutupi :
“Ada
seseorang yang terpilih dari umatku pada hari kiamat dari kebanyakan orang
ketika itu, lalu dibentangkan kartu catatan amalnya yang berjumlah 99 kartu.
Setiap kartu jika dibentangkan sejauh mata memandang. Kemudian Allah menanyakan
padanya, “Apakah engkau mengingkari sedikit pun dari catatanmu ini?” Ia
menjawab, “Tidak sama sekali wahai Rabbku.” Allah
bertanya lagi, “Apakah yang mencatat hal ini berbuat zholim
padamu?” Lalu ditanyakan pula, “Apakah
engkau punya uzur atau ada kebaikan di sisimu?”
Dipanggillah laki-laki tersebut dan ia berkata, “Tidak.”
Allah pun berfirman, “Sesungguhnya ada kebaikanmu
yang masih kami catat. Sehingga kamu tidak termasuk orang zalim pada hari ini.”
Lantas dikeluarkanlah satu bitoqoh (kartu sakti) yang bertuliskan syahadat ‘laa
ilaha ilallah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rosulullah’.
Lalu ia bertanya, “Apa kartu ini yang bersama dengan
catatan-catatanku yang penuh dosa tadi?” Allah
berkata padanya, “Sesungguhnya engkau tidaklah zalim.”
Lantas diletakkanlah kartu-kartu dosa di salah satu daun timbangan dan kartu
ampuh ‘laa ilaha illallah’ di daun timbangan lainnya.Ternyata
daun timbangan penuh dosa tersebut terkalahkan dengan beratnya kartu ampuh ‘laa
ilaha illalah’ tadi.
(HR. Ibnu Majah no. 4300, Tirmidzi no. 2639 dan Ahmad 2: 213. Al Hafizh Abu
Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syu’aib
Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini qowiy yaitu kuat
dan perowinya tsoiqoh termasuk perowi kitab shahih selain Ibrahim bin Ishaq Ath
Thoqoni. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
3.
Apa inti pembahasan aqidah : intinya adalah
pembahasan rukun Iman yang enam, :
HR
Muslim
« أن تؤمن بالله وملائكته
وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره »
4. Apa perbedaan Tauhid >< Aqidah : Tauhid lebih khusus membahas tentang
dzat Alloh sedangkan aqidah lebih luas, mencakup malaikat, kitab, nabi, hari
akhir dan taqdir, aqidah terhadap shahabat, aqidah terhadap pemerintah, dll.
* Pembinaan
Guru-guru Al Falah, 03 Jumadil Akhir 1438 H/04 Maret 2017 © Abul Hasan Ali