Jumat, 31 Maret 2017

Tahapan Pendidikan Anak 07

Tahapan Pendidikan Anak 07

[ MENDOAKAN BAROKAH DAN MENTAHNIKNYA ]

          Yang hendaknya dilakukan orang tua pasca kelahiran anaknya adalah mendoakan barokah kepadanya bagi orang tuanya dan mentahniknya, mentahnik artinya mengunyahkan kurma atau sesuatu yang manis sampai lembut setelah itu mengoleskannya di mulut bayi.

«أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُؤْتَى بِالصِّبْيَانِ فَيُبَرِّكُ عَلَيْهِمْ وَيُحَنِّكُهُمْ،
Sesungguhnya Rasulullah didatangkan kepadanya anak kecil (yang baru lahir) maka beliau mendoakan barokah dan mentahniknya [ HR Muslim 101 ]

Adapun lafadz doa barokah antara lain :
Pertama, riwayat dari Hasan al-Bashri – ulama Tabi’in –,
Dari al-Haitsam bin Jammar, beliau mencerikatan,
Ada orang yang memberikan ucapan selamat kepada kawannya yang baru saja memiliki anak,
“Selamat, semoga anaknya pandai menunggang kuda…”
Mendengar ini, Hasan al-Bashri langsung berkomentar,
“Boleh jadi anaknya tidak menjadi penunggang kuda. Bisa saja dia pandai menunggang sapi atau onta..”
Ucapkanlah,
بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي المَوهُوبِ لَكَ , وَشَكَرْتَ الوَاهِبَ , وَبَلَغَ أَشُدَّهُ , وَرُزِقْتَ بِرَّهُ
“Semoga Allah memberkahi anak yang dianugerahkan kepadamu, semoga kamu bisa mensyukuri Sang Pemberi (Allah), semoga cepat besar dan dewasa, dan engkau mendapatkan baktinya si anak.”
Keterangan:
Doa ini diriwayatkan Ali bin al-Ja’d dalam al-Musnad (hlm. 488). Sebagian ulama menilai sanadnya dhaif karena posisi al-Haitsam bin Jammar. Dia dinilai dhaif oleh Yahya bin Main. Imam Ahmad menyatakan, ’Tarakahu an-Nas’ (ditinggalkan umat). An-Nasai juga menilainya matruk. (Lisan al-Mizan, 8/352).
Hanya saja, mengingat inti dari doa untuk kelahiran anak adalah memohonkan keberkahan dan kebaikan untuk anak dan orang tuanya, maka tidak ada lafadz yang menjadi ketentuan khusus dalam hal ini. Karena itu para ulama, semacam an-Nawawi dalam al-Majmu’ (8/443), atau dalam al-Azkar (hlm. 289), dan Ibnu Qudamah dalam al-Mughni (9/464), mereka menganjurkan untuk memilih doa dari Hasan al-Bashri.

Kedua, riwayat dari Ayyub as-Sikhtiyani
Diriwayatkan dari Ayyub as-Sikhtiyani, bahwa beliau ketika mendengar kabar ada tetangga yang punya anak, beliau mendoakan,
جَعَلَهُ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيكَ وَعَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ – صلى الله عليه وسلم
“Semoga Allah menjadikannya anak yang diberkahi untukmu dan untuk umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Keterangan:
Doa ini diriwayatkan Ibnu Abi ad-Dunya dalam al-Iyal (no. 202), dari Khalid bin Khaddas dari Hammad bin Zaid.
Keterangan Ayyub ini juga dikuatkan dengan riwayat Thabrani dalam kitab ‘ad-Dua’ (no. 870) dari jalur Amr bin Rabi’, dari as-Siri bin Yahya, dari Hasan al-Bashri, bahwa ada salah satu muridnya yang anaknya lahir laki-laki.
Lalu dia mendoakan, ‘Semoga menjadi ahli menunggang kuda.’
Kata Hasan al-Bashri, ’Dari mana kamu tahu dia akan menjadi penunggang kuda? Bisa jadi dia menjadi tukang kayu atau penjahit.’
‘Lalu apa yang harus kuucapkan?’ tanya orang itu.
Perintah Hasan, ”Bacalah,
جَعَلَهُ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيكَ وَعَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ – صلى الله عليه وسلم
“Semoga Allah menjadikannya anak yang diberkahi untukmu dan untuk umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. ”

Ketiga, riwayat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu
Hadis yang menceritakan pernikahan Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dengan syarat masuk islamnya Abu Thalhah. Hingga mereka dikaruniai seorang anak lelaki yang lincah dan sehat, yang membuat Abu Thalhah sangat mencintainya.
Qadarullah, anak ini meninggal ketika ayahnya sedang safar. Ketika pulang, Abu Thalhah langsung menanyakan tentang anaknya. Setelah Abul Thalhah ditenangkan istrinya, dihidangkan makanan, dan dilayani dengan baik, baru Ummu Sulaim menyampaikan, bahwa anaknya telah dipanggil yang punya (Allah).
Karena merasa resah, Abu Thalhah langsung mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kejadiannya bersama Ummu Sulaim. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan keberkahan untuk hubungan mereka. Hingga Ummu Sulaim melahirkan anak lelaki.
Beliau berpesan, jika tali pusarnya telah putus, jangan diberi makan apapun sampai dia diantarkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di situlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan tahnik, dan mendoakan,
بَارَكَ اللَّهُ لَكِ فِيهِ، وَجَعَلَهُ بَرًّا تَقِيًّا
“Semoga Allah memberkahi anak ini untukmu dan menjadikannya orang berbakti yang bertaqwa”.
Keterangan:
Hadis ini memiliki banyak redaksi. Sementara yang ada kutipan doa di atas, diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Musnadnya (no. 7310).
Sanadnya dinilai shahih oleh al-Haitsami. Dalam Majma’ az-Zawaid, beliau mengatakan,
رواه البزار ورجاله رجال الصحيح غير أحمد بن منصور الرمادي وهو ثقة
“Diriwayatkan al-Bazzar dan para perawinya adalah perawi kitab shahih, selain Ahmad bin Manshur ar-Ramadi, beliau perawi Tsiqqah.” (Majma’ az-Zawaid, 9/216)
Jika riwayat ini shahih, doa ini yang bisa kita rutinkan, karena ma’tsur (diriwayatkan) dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.


berbagi ilmu dan faidah :
kunjungi kami :

sditalfalahblogspot.com



Guru Teladan 02

Guru Teladan  02

[ AHLI DI DALAM BIDANGNYA ]

Seorang guru harus mempunyai keahlian, meliputi keahlian :
1.    Bidang ilmu yang diajarkannya.
2.    Bidang pengelolaan kelas.
3.    Bidang psikologi siswanya.

Di dalam Al Qur’an, Allah subhanahu wa ta’ala telah memberi petunjuk :
إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ" «3» [القصص: 26]،
26. karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".

Yang dimaksud orang yang kuat di dalam ayat diatas adalah : yang mempunyai kekuatan ilmu dan skill.

Dan juga Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا وُسِّدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ
Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran [ HR Bukhori 59]

          Maka seorang guru teladan harus mempersiapkan ilmu dan skill sebelum mengajar, dan bersemangat terus untuk menambah ilmunya dan tidak boleh merasa puas dengan ilmu yang telah diperolehnya atau titel yang disandangnya, tetap terus membaca, terus menelaah, terus menghadiri kajian kajian, seminar- seminar dan lainnya.

Berbagi ilmu dan faidah :

Kunjungi kami di :

sditalfalahcawas.blogspot.com





Selasa, 28 Maret 2017

Tahapan Pendidikan  Anak 06

[ Ridha dan menerima atas segala ketentuan Allah ]

Sebagai orang tua menjelang detik-detik  kelahiran buah hati kita, yang harus kita siapkan yang paling utama adalah RIDHA atas segala ketentuan Allah terhadap anak kita, baik jenis kelaminnya ataupun bentuk fisiknya.
  
49. kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, [ QS Asy Syuro : 49 ]

Harus kita yakini semua yang Allah tentukan bagi kita adalah yang terbaik bagi kita, segala yang Allah berikan kepada kita pasti ada hikmah yang luar biasa dibalik itu, walaupun tidak sesuai dengan harapan kita :

216.. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu 
menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Al Baqarah 216

·        Bagi yang mendambakan anak laki-laki tetapi Allah berikan anak perempuan, perlu kita renungkan, berapa banyak anak perempuan yang menjadi sebab, kebahagiaan orang tuanya, di dunia dan akherat, dan sebaliknya berapa banyak anak laki-laki yang menjadi sebab kesusahan dan kehancuran orang tuanya.

·        Bagi orang tua yang diberikan anak yang cacat, bersabar dan rawatlah dengan baik, karena anak tersebut sebagai ladang dan investasi akherat yang besar yang bisa memberi syafaat bagi kita nanti di akherat sebagai hijab orang tua dari panasnya api neraka.




Berbagi ilmu dan faidah
Sditalfalahcawas.blogspot.com
·         






Guru Teladan 01

Guru Teladan 01

Karakter-karakter  yang harus dimiliki seorang guru teladan :

[ IKHLAS AMALAN TUJUAN UTAMA ADALAH UNTUK MENCARI RIDHA ALLAH ]

            Niat merupakan penentu utama sebuah amalan, betapa banyak amalan yang mulia dan tinggi tetapi rusak karena pengaruh niat yang rendahan dan sebailiknya betapa banyak amalan yang biasa saja menjadi tinggi dan mulia karena pengaruh niat. Bahkan disebutkan dalam hadits Shahih riwayat Imam Muslim, salah satu golongan yang pertama akan dilempar ke dalam api neraka adalah, seseorang yang belajar ilmu  dan mengajarkan ilmunya tapi tidak benar niatnya :

((وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ، قَالَ: كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ عَالِمٌ وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِئٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ، وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلَّا أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ هُوَ جَوَادٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَـسُحِبَ عَـلَى وَجْهِهِ ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ ))
"Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca Alquran. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya, 'Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?' Ia menjawab, 'Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca Alquran hanyalah karena Engkau.' Allah berfirman, 'Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang alim (yang berilmu) dan engkau membaca Alquran supaya dikatakan seorang qari’ (pembaca Alquran yang baik) dan hafiz. Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka."

Profesi guru merupakan profesi yang sangat tinggi dan mulia maka hendaklah dijaga dengan niat yang baik pula.
Bagaimana niat yang baik dan benar dalam mengajar ?

1.    Meniatkan utama ibadah mencari pahala dari Allah, karena mengajarkan ilmu yang baik dan bermanfaat adalah ibadah yang mulia dan pahala sangat banyak.
2.    Meniatkan untuk mamajukan, meninggikan dan menyebarkan agama Islam
3.    Meniatkan untuk menolong dan memberi manfaat kepada orang lain, kepada anak-anak kita kepada murid-murid kita dan kepada para wali murid.
4.    Meniatkan bekerja dalam rangka menjaga kehormatan diri dan memberi kecukupan kepada keluarga.

Sedangkan masalah pujian manusia, status sosial ataupun gaji tidak boleh menjadi niatan dan tujuan utama, akan tetapi harus kita yakini, kalau kita bekerja menjadi guru dengan ikhlas dan penuh amanah dan kedisiplinan, pasti Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang ikhlas, pasti Allah akan memberi balasan yang terbaik di dunia dan akherat.


Berbagi ilmu dan faidah


Sditalfalahcawas.blogspot

Senin, 27 Maret 2017

Tahapan Pendidikan Anak 05.

[ MENJAGA GISI DAN KESEHATAN BAYI SAAT DI KANDUNGAN ]

          Islam begitu menjaga dan melindungi bayi saat di kandungan seorang ibu, diantara bukti yang menunjukkan akan hal tersebut :

1.   Seorang suami wajib memberi nafkah kepada istrinya yang diceraikannya dalam keadaan istri tersebut sedang hamil, dalam rangka menjaga keselamatan dan kesehatan bayi.

6 dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu Maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan Maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya. [ QS Ath Thalaq 06 ]

2.   Bolehnya berbuka puasa bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui.

4 n  
184. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. [ QS Al Baqarah 184 ]
Sebagian ulama tafsir mengatakan yang dimaksud adalah wanita hamil dan menyusui.

3.   Ditunda hukuman rajam bagi wanita pezina yang sedang hamil.

Dikisahkan dalam hadits riwayat Imam Muslim 3/1323 : bahwa ada seorang wanita yang sedang hamil datang kepada Rasulullah dan mengaku telah berbuat zina dan meminta hukuman rajam, Rasulullah memerintahkannya untuk merawatnya sampai bayinya lahir dan sampai bayinya bisa makan sendiri.
          Maka bagi wanita yang sedang hamil, untuk sungguh-sungguh menjaga bayi yang ada dikandungannya dengan gisi ruhani ibadah dan banyak membaca Al Qur’an maupun gisi jasmani, makanan yang sehat dan istirahat yang cukup.
dan tidak boleh melalaikannya dengan alasan pekerjaan ataupun tugas rumah, kantor ataupun sekolah.

Berbagi ilmu dan faidah
Sditalfalah.blogspot.com






Minggu, 26 Maret 2017

HASIL SELEKSI PPDB SDIT Al Falah

HASIL SELEKSI PPDB SDIT Al Falah


Putra
1.        Hanif
2.        Fadilah Fajekrul H
3.        Lutfi Baihaqi
4.        Azzam Adha Maulana
5.        M. Darrel adhitama
6.        Umar Abdul Aziz
7.        Ayyub ibnul Jarrah
8.        Vinno Adhi Perdhana
9.        Farid Arkaan Ubaidillah
10.Akhtar Rifaul Insan
11.Lutfi Putra Maulana
12.Muhammaad Zain Wijdan
13.Rafa Muhammad Rayansyah
14.Hafizh Zhafran
15.Anugerah Langgeng Wirawan
16.Fito Febrian
17.Ardiyansyah Fajar Anugrah
18.Ibrahim Annizham
19.Arkara Raditya
20.Zacky Raditya Perdana
21.Arva Rheza farhan ismawan
22.Ulil Hami Ayatullah
23.Azka Hafuza Putra Jackita



Putri
1.         Zahra Amira
2.         Chelsea Aulia S
3.         Saffana Husna Arrosyid
4.         Zulfa Luluil Maknum
5.         Gracia tata Pradippa
6.         Radhiya Alin Refanada
7.         Aisyah Putri Az Zahro
8.         Khansa Mufidah
9.         Kyla Nafisatun
10.  Amanda Putri Asyifa
11.  Asrofie Fasya Haya Ilmira
12.  Annsa Azka Nazhifah
13.  Mayda Safira Bunga
14.  Kireina Laila Syakira
15.  Tolida Arwa AF
16.  Rona Ayu NH
17.  Latifatul Husna Julia
18.  Nabila Syafira Romadhoni
19.  Aisyah Nadia Millah
20.  Gendhis Arrumasya Qanita
21.  Jania Widy Letta
22.  Ivanka Atifah Ilmi
23.  Khodijah Khoirotun Nisa
24.  Karina Restu Anggraini
25.  Jihan Nabila
26.  Laksita Khoirunnisa

Profil SDIT Al Falah 2016/2017

PROFIL SDIT AL FALAH 2016/2017


A)    1.  Nama sekolah                                                     : SDIT AL FALAH.
2.  Alamat                                                               : Garingan,Tlingsing, Cawas, Klaten, JaTeng
3. Status Sekolah                                                      : Swasta.
4. Nomor SK Ijin Pendirian Kementrian Pendidikan      : 421.2/3222/11.( ijasah resmi dari Diknas )
5. Tahun didirikan                                                    : 2012
6. Tahun Beroperasi                                                 : 2012
7. Kepemilikan                    :
      a. Status Tanah                                                  : Milik Yayasan Al Falah.
b. Ijin Pendirian Yayasan                                    : Akte Notaris Agus Cahyono ( resmi terdaftar di Kementrian Hukum )
      b. Luas Tanah                                                    : 1480 m2
c. Luas Bangunan                                               : 800 m2

B)    Jumlah siswa menurut kelas          : Sekolah Dasar yang termuda sekecamatan Cawas akan tetapi, perkembangannya begitu pesat sehingga dari kuantitas murid menempati urutan ke 2 sekecamatan Cawas.    

                       
Tahun
Jumlah siswa menurut kelas
Jumlah
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
Kelas 5
Kelas 6


61
43
57
47
39

247

C)    Data Ruang dan Kondisinya   :
Ruang
Kondisi
Jumlah
Keterangan
Baik
Sedang
Rusak
Ruang Belajar
10


10

Kantor Guru
2


2

Ruang Perpus
2


2

Ruang UKS

1

1
Proses pembangunan
KM/WC Murid
5


5

KM/W C guru
4


4

Gudang
1


1

Kantin
1


1

Lap IPA

1

1
Proses pembangunan
Lap Komputer

1

1
Proses pembangunan

D)    Kurikulum Pendidikan           :
Perpaduan antara Kurikulum Nasional KTSP dengan Kurikulum Diniyah (agama) Internasional, Saudi Arabia (dengan berbagai penyesuaian).

E)    Hari dan Jam belajar efektif per pekan         :
·         Belajar di sekolah                            : 5 hari  (Senin- Kamis dan Sabtu)
·         Belajar di rumah                              : 2 hari ( Jum’at dan Ahad )
·         Jam belajar                                     :
1.    Senin-kamis                         : Jam 07.00-15.30 WIB.
2.    Sabtu                                  : Jam 07.00-14.00 WIB.(evaluasi dan pembinaan).
3.    Tidur siang                          : Jam 13.20 - 14.05 (45 menit)
F)    Biaya per bulan                                            :
·         SPP                                                 : 130 rb.
·         Biaya Konsumsi                                : 80 rb (snak, makan siang, buah dan Air Mineral).
·         Total                                               : 210 rb.
G)    Keringanan Biaya                                         :
·         Alokasi BOS
·         Subsidi Silang ( Infaq, shadaqah dari Wali Murid yang mampu).
·         Shadaqah Kulit Sapi Kurban Iedul Adha.
·         Syarat mengajukan keringanan biaya kepada sekolah disertai dengan Surat Keterangan dari Desa.

H)   Pengurus

Pembina : Ustadz Abu Ahmad : Alumnus Daarul Hadits Pakistan 
                Ustadz Abul Hasan Ali : Alumnus Daarul Hadits Yaman.

menjamin kualitas yang terbaik dalam sistem pembelajaran Diniyah daripada sekolah yang lainnya.

dibantu dewan guru, perpaduan antara alumni Pondok pesantren dan Perguruan Tinggi di Indonesia.

 Komite Sekolah      :
01)  Ketua                                                                :  Sunarto, S.Pd.
02)  Sekretaris                                                          :  Heny Puspowati Purbaningsih, SE.
03)  Bendahara                                                         :  Masdiarna, SPd.
04)  Bidang Pengendalian Kualitas Pendidikan             :  Putut Yono Baskoro, SH.
05)  Bidang Jaringan Kerjasama                                 :  Agus Yuliarto, SH.
06)  Bidang Perencanaan dan Pembangunan                :  Sholeh Andy Wahyudi
07)  Bidang Sumber Daya Pendidikan                          :  Ani Wahyu Setyaningsih, SE
  
   I) Program Unggulan :
   
    1) Hapalan Al Qur'an   : 6 Juz
    2) Hapalan Hadits       : 100 hadits.
    3) Bahasa                   : Arab, Indo, Inggris dan Jawa.
    4) Pemisahan ruang kelas antara murid laki-laki dan perempuan.
5  5) Ibadah rutin shalat jamaah di masjid Dhuhur dan Asar.
    6) Bimbingan Parenting bagi wali murid rutin.


Cawas, 29 Desember 2016