BELAJAR
FIQH MUAMALAH
BAGIAN 2
[ SYARAT-SYARAT
KEABSAHAN JUAL BELI ]
Syarat
ke-2 dari keabsahan jual beli, adalah :
§
Penjual dan pembeli termasuk kriteria seseorang yang
diijinkan syariat dalam kegiatan jual beli.
Kriteria
agar seseorang diijinkan dalam kegiatan jual beli ada empat :
1. Merdeka.
2. Berakal sehat.
3. Baligh.
4. Paham.
Keterangan
:
§
Budak tidak sah jual-beli yang mereka lakukan
kecuali mendapat ijin dari tuan/majikannya.
Dalilnya
:
مَنْ ابْتَاعَ عَبْدًا
وَلَهُ مَالٌ فَمَالُهُ لِلَّذِي بَاعَهُ إِلَّا أَنْ يَشْتَرِطَ الْمُبْتَاعُ
“barang
siapa yang menjual seorang budak, dan budak itu mempunyai harta, maka hartanya
itu milik tuan yang menjualnya, kecuali yang membeli menyaratkan”.
لبخاري (2379) ومسلم (1543)
§
Orang yang
gila atau orang idiot atau orang tua yang sudah sangat pikun, tidak sah
jual-beli yang mereka kerjakan, kecuali didampingi dan diijinkan oleh wali
keluarga mereka.
رفع القلم عن ثلاثة عن
النائم حتى يستيقظ، وعن الصبي حتى يبلغ، وعن المجنون حتى يعقل" (رواه الإمام
أحمد في مسنده
“diangkat
pena catatan dari 3 golongan, dari orang yang tidur sampai bangun, dari anak
kecil sampai baligh, dan dari orang gila sampai waras.[ HR Ahmad ]
§
Anak kecil
yang belum baligh juga tidak sah jual beli yang mereka lakukan, kecuali dengan
ijin dari wali mereka.
§ Pemahaman merupakan tingkatan tambahan dari sekedar
baligh, karena ada anak yang sudah baligh tetapi belum punya pemahaman yang
baik tentang jual beli, paham terhadap transaksi yang dia lakukan, paham akan
nilai uang, paham akan nilai barang, paham bahwa ini barang yang haram dan
berbahaya atau barang yang bermanfaat.
وَابْتَلُوا الْيَتَامَىٰ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَ
فَإِنْ آنَسْتُمْ مِنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ ۖ وَلَا
تَأْكُلُوهَا إِسْرَافًا وَبِدَارًا أَنْ يَكْبَرُوا ۚ وَمَنْ كَانَ غَنِيًّا
فَلْيَسْتَعْفِفْ ۖ وَمَنْ كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِذَا
دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهِدُوا عَلَيْهِمْ ۚ وَكَفَىٰ
بِاللَّهِ حَسِيبًا
Dan
ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika
menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka
serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. [an nisa 6]
Dalam ayat ini disebutkan 2 syarat : baligh dan
pemahaman.
Referensi :
“Kitab Syarh Mumti’, Syaikh Muhammad
bin shalih Utsaimin-rahimahullah-
© Abul Hasan Ali Cawas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar