Minggu, 07 Oktober 2018


FATAWA PARA ULAMA’ TENTANG VIDEO

Pertama :

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz – rohimahullah –.

السؤال :
الاستفادة من وسائل الإعلام الحديثة وبخاصة التي فيها صور الاستفادة منها في مجال الدعوة إلى الله كثير من أهل العلم يتحرجون من استخدامها فهل لكم رأي في هذا الموضوع الذي يعتبر مهما في عصرنا هذا؟
الجواب:
نعم هناك من يتحرج من أجل التصوير الذي يكون لأجل المشاركة في التلفاز ومن نشر العلم في التلفاز وهذا يختلف بحسب ما أعطى الله الناس من العلم والإدراك والبصيرة والنظر في العواقب.فمن شرح الله صدره لذلك واتسع أفق علمه ليعمل في التلفاز ويبلغ رسالات الله فله أجره وله ثوابه عند الله ومن اشتبه عليه الأمر ولم ينشرح صدره لذلك فنرجو أن يكون معذوراً

Terjemahan :

Pertanyaan :

"Banyak dari ulama yang berat untuk memanfaatkan sarana-sarana komunikasi modern, khususnya yang ada video-video, bila dimanfaatkan untuk lahan-lahan dakwah kepada Allah. Lalu bagaimana pendapat Anda tentang permasalahan ini, yang di zaman kita sekarang ini dipandang penting?

Jawab :

Benar, memang ada orang yang berat (memanfaatkan sarana-sarana tersebut), karena adanya rekaman video yang harus ada untuk partisipasi di televisi, dan menyebarkan ilmu dengan televisi. Hukum masalah ini akan berbeda (antara orang yang satu dengan yang lainnya), berdasarkan ilmu dan pandangan yang diberikan oleh Allah kepada masing-masing, serta pandangannya terhadap efek yang ditimbulkannya. Barang siapa yang Allah lapangkan dadanya untuk ikut partisipasi, dan luas cakrawala ilmunya untuk berdakwah di televisi dan menyampaikan risalah-risalah Allah, maka baginya pahala dan ganjaran di sisi Allah. Namun bagi orang yang melihat perkara itu masih syubhat dan dadanya tidak lapang untuk berpartisipasi di televisi, maka kami harap ia mendapat udzur".
[ Liqoo’atii ma’a asy-syaikhoini karya Prof. Dr. Abdullah Ath-Thoyyar hal : 80-81 pertanyaan ke 3 ].

KEDUA :

Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin – rohimahullah -.

>> Fatwa [ 1 ] :
سئل فضيلة الشيخ : وما قولكم في ظهور بعض المشايخ فيه؟ وما حكم استصحاب الدراهم التي فيها صور؟ .فأجاب قائلاً :.وأما ظهور بعض المشايخ في التلفزيون فهو محل اجتهاد إن أصاب الإنسان فيه فله أجران وإن أخطأ فله أجر واحد ، ولا شك أن المحب للخير منهم قصد نشر العلم وأحكام الشريعة؛ لأن التلفزيون أبلغ وسائل الإعلام وضوحاً ، وأعمها شمولاً ، وأشدها من الناس تعلقاً فهم يقولون: إن تكلمنا في التلفزيون وإلا تكلم غيرنا وربما كان كلام غيرنا بعيداً من الصواب ، فننصح الناس ونوصد الباب ونسد الطريق أمام من يتكلم بغير علم فيضل ويضل.مجموع فتاوى ورسائل ابن عثيمين ( 2/218 )

“Beliau ditanya :  apa pendapat anda tentang tampilnya sebagian syaikh di TV ? dan apa hukum dirham ( sejenis mata uang ) yang terdapat gambar padanya ?

Adapun tampilnya sebagaian syaikh di TV, maka masalah ini termasuk masalah yang terdapat tempat untuk berijtihad. Jika seorang benar dalam ijtihadnya, dia mendapatkan dua pahala dan jika salah dia mendapatkan satu pahala. Tidak diragukan lagi, sesungguhnya seorang yang mencintai kebaikan diantara mereka, memaksudkan untuk menyebarkan ilmu dan hukum-hukum syari’at. 

Karena sesungguhnya TV merupakan sarana komunikasi yang paling jelas, paling menyeluruh dan merupakan perangkat yang manusia paling terikat dengannya. Mereka mengatakan : jika kami berbicara di TV, kalau tidak maka selain kami akan berbicara dan terkadang pembicaraan selain kami jauh sekali dari kebenaran. Maka kami nasihatkan kepada manusia, mengokohkan pintu, serta menutup pintu di hadapan orang-orang yang berbicara tanpa ilmu. Maka dia sesat dan menyesatkan orang lain.”

[ Majmu’ Fatawa Wa Rosail Ibnu Utsaimin : 2/218 ].


Tidak ada komentar:

Posting Komentar