IBU RUMAH TANGGA
Pertanyaan:
Jika seseorang mengerjakan
suatu perbuatan baik, tetapi tidak bermaksud untuk mendapatkan pahala karena
ketidak-tahuannya tentang pahala, apakah dia mendapat pahala?
Al-Lajnah ad-Daimah
Li al-Buhuts al-Ilmiyah wa al Ifta menjawab:
Selama dia maksudkan perbuatan
itu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan amalnya itu sesuai dengan syariat
yang suci, maka dia mendapatkan pahala yang telah Allah tentukan bagi amal
tersebut, sekalipun tidak disadari oleh pelakunya.
(Fatawa li al-Lajnah
ad-Daimah Li al-Buhuts al-Ilmiyah wa al ifta, 1/777).
Allah ‘Azza wa Jalla adalah
Dzat yang Maha Pemurah kepada hamba-hambaNya yang berupaya berbuat kebajikan.
Seorang mukmin dan mukminah tentunya sangat berharap setiap detik amal shalih
di sisi-Nya. Setiap ucapan, lintasan hati yang tersembunyi, perbuatan lahiriyah
anggota badan, dan berbagai amalan baik besar maupun kecil hendaknya diniati
sebagai ibadah kepada Allah Ta’ala. Dengan keyakinan kuat selama
apa yang diyakini dan dikerjakannya selaras dengan perintah Allah dan tidak
menyimpang dari syariat Islam Insya Allah dia akan dicintai Allah, diberi
rahmat dan juga pahala besar.
Sebagai ibu rumah tangga
tentunya banyak pahala yang mampu diraih tatkala menjadikan aktivitas pekerjaan
rumah tangga dengan niat mendekatkan diri pada Allah Ta’ala.
Melayani kebutuhan suami dan anak, mendidik buah hati mentaati suami,
membereskan pekerjaan dapur, memasak, dan lain-lain sungguh sebuah ladang amal
shalih yang bertabur pahala dan cinta Allah.
Seorang istri shalihah harus
menyadari bahwa pekerjaan dia di rumah
dalam rangka taat kepada Allah dan berbakti pada suaminya dinilai sebagai
ibadah. Dari bilik rumah yang sempit sekalipun ia mampu mengumpulkan pundi-pundi
pahala. Seperti shalat wajib, puasa, membaca Al Qur’an, memperbanyak dzikir,
mendidik anak, dan lain-lain adalah kesempatan emas untuk memperbanyak
bekal menuju Allah Ta’ala. Wanita yang berupaya menjaga
agamanya, akhlaknya, kehormatannya dan menjauhi perilaku orang-orang menyimpang
niscaya ia akan bahagia. Tatkala ada keperluan penting seperti menuntut ilmu,
memenuhi hajat pentingnya hingga dibutuhkan untuk keluar rumah, maka itupun
akan menuai pahala ketika benar-benar diniatkan sebagai ibadah untuk
mendekatkan diri pada Allah Ta’ala.
Wahai Para Ibu Rumah Tangga …
Berbahagialah dengan dunia indahmu,
hidup mempesona dalam naungan Islam yang selaras dengan fitrah suci bahwa
engkau dan keluargamu akan sukses dan mulia ketika selalu berpijak pada kitab
dan sunnah.
Sungguh hidupmu penuh limpahan
pahala, ketika engkau dalam kondisi haid dan nifas engkau tinggalkan shalat,
puasa, dan menjauhi hubungan pasutri inipun dinilai sebagai pahala besar karena
engkau mentaati Allah Ta’ala. Saat engkau menjalankan amalan-amalan
sunnah dalam rangka mendekatkan diri pada Allah, itupun berpahala meskipun
terkadang dianggap sepele oleh banyak orang.
Sungguh banyak amalan hati dan
anggota badan yang terkandung dianggap remeh namun ternyata memiliki nilai
mulia di sisi Allah, Dzat yang tak pernah melupakan segala kebaikan walaupun
pelakunya sendiri sering melupakannya. Sungguh beruntunglah orang mukmin yang
selalu menjadikan hari-harinya selalu panen pahala, inilah nikmat Allah yang
harus kita syukuri.
Penulis: Ummu Nashifah
Referensi : Majalah
Fatawa, Vol. 02/Th II 1425 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar