BUDAYA
JAHILIYAH 5
[BANYAK
HARTA TANDA KECINTAAN ALLAH TA’ALA KEPADA SEORANG HAMBA]
Oleh
: Abul Hasan Ali - hafidzohullah-
1. ZAMAN DAHULU : Termasuk dari perangai jahiliyyah,
pemberian harta dunia yang melimpah kepada seseorang dijadikan dalil ( bukti ) bahwa
Alloh mencintainya, dan dia dalam kebenaran.
Allah telah berfirman :
وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا
إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ (34)وَقَالُوا نَحْنُ أَكْثَرُ
أَمْوَالًا وَأَوْلَادًا وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ
“( 34 )Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri
seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri
itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk
menyampaikannya".( 35 ) Dan mereka berkata: "Kami lebih
banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak
akan diazab.( 36 ) [ QS. Saba’ :
34-39 ].
Allah juga berfirman :
إِنَّ
قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى عَلَيْهِمْ وَآتَيْنَاهُ مِنَ
الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ
قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لَا تَفْرَحْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ
“(
76 ) Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku
aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan
harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang
kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu
terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu
membanggakan diri".( 77 )
[ QS. Al-Qoshosh : 76-78]
2. ZAMAN ISLAM :
Ukuran kebaikan, kecintaan dan kedekatan kepada Allah ta’ala adalah ketaqwaan
bukan harta dan kekayaan.
إِنَّ
أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(QS. Al
Hujurat: 13)
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ
اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى
قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ».
Dari Abu
Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian. Namun
yang Allah lihat adalah hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim no.
2564)
Kekayaan dan kemiskinan adalah ujian :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ
وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap
yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan
dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah
kamu dikembalikan“ (Al-Anbiya’ :35).
Kajian Masjid Ar Rahmah Weru,
28 April 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar