Artikel
Pendidikan
Sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
[ Mengatasi
Pertengkaran Pada Anak ]
SAHABAT KELUARGA –
Sering kita dapati keadaan dimana anak bertengkar,
di sekolah atau di rumah. Berebut mainan, saling mencari perhatian orang tua
dan berebut minta diladeni terlebih dahulu, adu mulut dengan masalah yang tidak
jelas, hampir dirasakan semua orang tua dan guru.
Baik di sekolah maupun di rumah pertengkaran antara
anak satu dengan anak yang lain hampir setiap hari kita jumpai. Pertengkaran
merupakan hal biasa asal tidak sampai menimbulkan adu fisik yang
membahayakan dan berakibat dendam.
Pertengkaran terjadi biasanya karena kurangnya
keterampilan dalam berkomunikasi dan keterampilan dalam berhubungan
(bersosialisai) pada seseorang. Jadi jika anak-anak dalam perkembangan sosial
emosionalnya sudah baik serta kemampuan bersosialisasinya sudah tumbuh,
pertengkaran akan dapat diminimalisir.
Dalam pertengkaran cenderung saling menyalahkan dan
merasa paling benar sendiri. Namun pertengakaran yang merupakan bumbu dalam
pergaulan manusia yang dapat mendewasakan diri jika disikapi dengan bijak.
Lalu bagaimana cara orang tua atau guru mengatasi
pertengkaran pada anak? Berikut adalah salah satu trik mengatasi pertengkaran
mereka:
Pertama, :
pengkondisian.
Buat kondisi tenang dulu…dudukan mereka seandainya
mereka berdiri. Tips ala Rasulillah -shalallahu ‘alaihi wa sallam.
“Kalau kalian marah maka
duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.”
(HR. Abu Dawud).
Jadikan suasana tenang bicaralah pada anak setelah
suasana tenang. Jika keduanya masih dalam susana bertengkar, menasihati atau
bicara pada keduanya tidak anak memberikan hasil yang baik.
Kalau
kalian marah maka diamlah.” (HR. Ahmad).
Tanamkan nilai-nilai sosial dan emosional ketika
menasihati. Ajarkan juga empati pada anak ketika anak sudah siap menerima
masukan atau nasihat.
Kedua, :
Komunikasi
komunikasi yang sehat mengurangi konflik atau
pertengkaran. Komunikasi yang ’tidak nyambung’ menyebabkan rusaknya suatu
hubungan dan berakibat pertengkaran. Ajari anak untuk berbicara sopan dan
meminta izin jika ingin meminjam sesuatu.
Ketiga,: Peka
masalah yang timbul dan menyebabkan pertengkaran
tidak selalu berawal dari masalah yang berat atau masalah besar. Banyak
kejadian pertengkaran terjadi hanya karena sebab yang sepele. Oleh karena itu kita
harus peka jangan abaikan penyebab masalah sepele. Seperti contoh kasus
perebutan kapur tulis. Namun jika dibiarkan akan timbul pertengkaran fisik.
Keempat, : Berbagi
beri pengertian pada anak dengan melakukan time
out. Pada kasus di atas, kita dapat mengatakan pada Dany bahwa kapur
tulis di kelas ini sangat banyak, jadi dia tidak seharusnya merebut kapur tulis
yang dipegang Nabila. Perbuatan merebut adalah perbuatan yang tidak baik. Pada
Nabila kita dapat ajarkan berbagi dan bermain menulis angka atau huruf bersama
teman-teman akan lebih asyik dari pada bermain sendiri.
Kelima, : Kelembutan
hindari bentakan dan ancaman ketika sedang
menghadapi anak yang sedang bertengkar. Lakukan time out pada
keduanya pada ruang yang nyaman dan bukan untuk mengintimidasi atau menghakimi.
Namun sebagai upaya agar keduanya akur kembali dan dapat bermain bersama tanpa
ada tekanan.
Keenam, : Hikmah
sesungguhnya
dalam suatu pertengkaran ada pelajaran yang dapat kita petik. Yakni bagaimana
menjadikan anak menjadi seorang yang pemaaf dan menyudahi suatu perselisihan.
Belajar untuk mengalah dan mengerti orang lain dengan komunikasi yang santun.
Ajak anak saling bersalaman dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan yang
tidak baik saat terjadi pertengkaran. Nilai-nilai sosial emosional dan
nilai-nilai agama dapat kita sisipkan agar anak bertambah wawasannya dalam
bersosialisasi.
Tujuh : Adil dan Bijak
Sebagai orang tua atau guru harus dapat mencari
solusi yang bijaksana. Orang tua atau guru tidak boleh berat sebelah dan
menyalahkan sepihak ketika menghadapi anak yang sedang bertengkar. Tutur kata
yang halus dari orang tua atau guru akan cepat meredakan konflik yang terjadi
pada anak. Semoga bermanfaat. (Sikhah - Guru Taman Kanak Kanak
Pertiwi Bobosan Purwokerto Utara Banyumas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar