Artikel
Pendidikan
sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
[ Menanamkan Kejujuran Sejak Dini ]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ
الصَّادِقِينَ
Wahai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allâh, dan hendaklah kalian
bersama orang-orang yang jujur (benar)! [At-Taubah/9:119]
عَنِ ابْنِ
مَسْعُوْدٍ رَضِىَ اللّٰهُ عَنْهُ٠عَنِ النَّبِىّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ؛اِنَّالصِّدْقَ يَهْدِى اِلَى الْبِرِّ وَ اِنَّ الْبِرَّ
يَهْدِىْ اِلَى الْجَنَّةِ
٠رواہالبخارىومسلم
Dari ibnu mas’ud ra. Dari Nabi saw. Bersabda: “sesungguhnya jujur itu membawa pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu membawa ke surga.
Dari ibnu mas’ud ra. Dari Nabi saw. Bersabda: “sesungguhnya jujur itu membawa pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu membawa ke surga.
Penanaman nilai-nilai kejujuran seharusnya
diajarkan kepada anak-anak dalam persoalan sehari-hari. Semakin dini ditanamkan
maka budaya jujur akan melekat pada diri anak hingga usia dewasa.
Jika budaya jujur sudah berlaku menyeluruh tiap
individu, maka perilaku korupsi dapat diminimalisir. Bahkan hilang dari pikiran
seseorang.
Penanaman kejujuran sejak dini sangat relevan bila
menyaksikan maraknya perilaku korupsi akhir-akhir ini. Menjadi budaya yang
sudah pada level tidak kenal malu.
Pelaku dengan santai, seakan tidak mempunyai salah,
tampak biasa-biasa saja ketika tertangkap tangan. Praktik korupsi dan
penangkapan terhadap pelakunya hampir setiap kita saksikan. Silih berganti
dengan pelaku berganti-ganti.
Komisi Pemberantasan Korupsi begitu gencar
menyusuri lorong persembunyian pelaku. Tak pernah lelah seiring dengan
bertambah banyaknya pelaku yang tampak lebih pintar mencari alibi dan menata
sandiwara yang apik. Sejumlah undang-undang dengan pasal-pasal yang
menjerat para pelaku korupsi ternyata belum mampu membuat jera.
Jika melihat fenomena di atas, akar persoalan moral
adalah masalah penting yang harus menjadi perhatian. Kejujuran, ya kejujuran
manusia yang sudah hilang. Nilai-nilai yang lama ditanamkan oleh nenek moyang
bangsa Indonesia memudar seiring perkembangan zaman.
Oleh karena itu menjadi tugas orang tua, masyarakat
dan guru untuk mengajarkan nilai-nilai kejujuran sedini mungkin pada anak-anak.
Kejujuran adalah berani mengatakan sesuai dengan kenyataan.
Jika anak-anak yang masih polos dibiasakan
berperilaku jujur, dampak ke depan mereka akan menjadi pribadi-pribadi yang
mempunyai hati nurani yang bernilai tinggi. Mereka akan menjadi pribadi yang
kuat lahir dan batin.
Hal yang dapat dilakukan dalam upaya menanamkan
nilai-nilai kejujuran pada anak, antara lain:
·
Pertama,
Pengawasan
Allah ta’ala, beri pengertian kepada anak bahwa Allah senantiasa mengawasi dan
mendengar perbuatan kita.
·
Kedua
latihlah sikap kejujuran anak dengan tanya jawab
sederhana apa yang sudah dilakukan. Setelah pulang sekolah ajak anak berdialog
apa saja peristiwa yang terjadi di sekolah, baik dengan teman atau dengan guru.
Demikian juga dengan guru, adakan percakapan sederhana
sebelum kegiatan bermain dilakukan. Siapa hari ini yang sudah mandi, siapa yang
tadi malam belajar dan pertanyaan-pertanyaan sederhana lain yang memancing anak
menjawab secara jujur.
·
Ketiga,
ceritakan tokoh-tokoh penting yang menjunjung sikap
jujur dalam hidupnya dari kalangan Nabi, sahabat dan para ulama .Hal ini akan
memicu anak memiliki tokoh idola yang menjadi panutan dalam bersikap dan
berbicara.
·
Keempat,
Ajarilah anak dalam setiap kesempatan, pergi ke pasar
beri contoh, kalua pedagang jujur akan laris dagangannya, kalua menipu nanti
tidak laku.
·
Kelima,
yang lebih utama berilah contoh model yang baik
dari lingkungan terdekat anak, apalagi orang tua harus menjadi teladan
utama bagi anak-anaknya. Guru juga dan tokoh masyarakat. Ingatlah, anak adalah
peniru ulung apa yang dilihat dan didengar langsung di sekitar lingkungannya.
Sekali orang tua berbohong, seorang anak akan menganggap benar suatu kebohongan
yang dilakukan orang tua sehingga suatu saat anak akan meniru.
·
Keenam,
tanamkan pada anak bahwa jujur adalah suatu sikap
yang mahal harganya, jika perlu beri hadiah anak jika bersikap jujur, jangan
marahi anak jika jujur walau salah.
jika dirusak oleh kebohongan akan berimbas pada
kehilangan harga diri dan di masyarakat akan menjadi noda yang sulit
dihilangkan dari pandangan manusia. Generasi jujur lebih mempunyai nilai yang
berharga dari apapun.
Semoga kita mampu melakukan dengan kesadaran dan
pemahaman yang baik dalam berlaku jujur pada diri sendiri dan memberikan
teladan pada anak-anak generasi bangsa. Kejujuran merupakan anugerah dari Allah
yang bersemayam di hati nurani manusia. Barang siapa dapat mengikatnya maka
kebahagiaan yang akan didapat. Semoga. (Sikhah - Guru Taman
Kanak-Kanak Pertiwi Bobosan, Purwokerto Utara, Banyumas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar