AKHLAK
SALAF
Zainul Abidin Ali bin Husain bin
Ali bin Abi Thalib.
Cicit Rasulillah shalallahu ‘alaihi
wa sallam
Al Hasan bin Hasan bin Ali bin
Abi Thalib, berkata :
“Pernah
terjadi perselisihan antara aku dan sepupuku, Zainul Abidin, dengan segala
kemarahan akupun mendatanginya. Ketika itu ia berada di masjid Bersama para
sahabatnya.
Aku memakinya dan menyebutkan
kesalahan-kesalahannya di depan manusia.
Namun ia hanya diam membisu,
terdiam dan tidak membalasku dengan sepatah katapun.
Setelah aku merasa puas, maka aku
segera pulang.
Pada
malam harinya, kudengar suara pintu diketuk, akupun berjalan menuju pintu,
ternyata dia adalah Zainul Abidin, aku yakin pasti ia akan membalas ucapanku
tadi siang.
Namun dugaanku meleset, ia malah
berkata :
“Wahai saudaraku,
apabila yang engkau katakan benar, semoga Allah ta’ala mengampuniku.
Namun apabila
ternyata ucapanmu tadi salah, semoga Allah ta’ala mengampunimu.
Singkat saja ucapannya, kemudian
dia segera pamit.
Aku merasa bersalah sekali…aku
segera mengejarnya.
Aku berkata : “Aku tidak akan
mengulangi perkataanku…sungguh.
“aku telah memaafkanmu….jawabnya.
dalam kisah lainnya....
ada seorang pemuda Madinah berkata :
"Aku mengikuti Zainal Abidin ketika ia keluar dari Masjid, langsung saja aku sampaikan makian, celaan dan mengungkap kesalahan-kesalahannya kepadanya.
ternyata hal ini membuat orang-orang di sekitarnya marah dan mengeroyokku, untung saja ia mencegah dan melerai dan berkata....biarkan orang ini.
kemudian ia menghampiriku...dan berkata kepadaku :
"Engkau telah menyebutkan kesalahan-kesalahanku sebatas yang engkau ketahui, padahal kejelekan dan kesalalahanku di sisi Allah jauh lebih banyak dan lebih besar daripada yang engkau ketahui."
malu sekali aku mendengarnya sampai aku tidak bisa berkata apa-apa, setelah itu ia memberi aku baju dan uang seribu dirham.
setelah itu, setiap kali aku bertemu dengannya, aku berkata : Aku bersaksi bahwa anda benar-benar keturunan Rasulullah shalallah 'alaihi wa sallam "..
dalam kisah lainnya....
ada seorang pemuda Madinah berkata :
"Aku mengikuti Zainal Abidin ketika ia keluar dari Masjid, langsung saja aku sampaikan makian, celaan dan mengungkap kesalahan-kesalahannya kepadanya.
ternyata hal ini membuat orang-orang di sekitarnya marah dan mengeroyokku, untung saja ia mencegah dan melerai dan berkata....biarkan orang ini.
kemudian ia menghampiriku...dan berkata kepadaku :
"Engkau telah menyebutkan kesalahan-kesalahanku sebatas yang engkau ketahui, padahal kejelekan dan kesalalahanku di sisi Allah jauh lebih banyak dan lebih besar daripada yang engkau ketahui."
malu sekali aku mendengarnya sampai aku tidak bisa berkata apa-apa, setelah itu ia memberi aku baju dan uang seribu dirham.
setelah itu, setiap kali aku bertemu dengannya, aku berkata : Aku bersaksi bahwa anda benar-benar keturunan Rasulullah shalallah 'alaihi wa sallam "..
---shuwar min hayati at tabi’in---
=Dr.Abdurrahman Ra’fat Basya=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar