KESYIRIKAN
DI SEKITAR KITA #4
[ ZODIAK / RAMALAN BINTANG ]
Sagitarius :
-asmara : anda harus memberikan keputusan yang
jelas dengan si dia dalam pekan-pekan ini.
-ekonomi : pekan-pekan ini adalah masa-masa yang
sulit bagi anda jangan membuat usaha yang baru mengandung resiko besar.
-kesehatan : sakit bisa tiba-tiba datang kepada anda,
olahragalah dengan teratur.
Sering kita
baca, hal diatas di majalah atau surat kabar.
fungsi bintang ada 2 macam :
- fungsi bintang yang benar sesuai syariat Islam
- fungsi bintang yang terlarang bertentangan dengan syariat Islam
Fungsi Bintang di Langit yang sesuai syariat ada 3 macam :
Fungsi pertama: Untuk melempar setan-setan yang
akan mencuri berita langit. Hal ini sebagaimana terdapat dalam surat Al Mulk,
وَجَعَلْنَاهَا
رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ
“Dan Kami
jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi
mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 5)
Fungsi kedua: Sebagai penunjuk arah seperti
rasi bintang yang menjadi penunjuk bagi nelayan di laut.
وَعَلامَاتٍ
وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ
“Dan
(Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah
mereka mendapat petunjuk.” (QS. An Nahl: 16). Allah menjadikan bagi
para musafir tanda-tanda yang mereka dapat gunakan sebagai petunjuk di bumi dan
sebagai tanda-tanda di langit.[2]
Fungsi ketiga: Sebagai penerang dan penghias
langit dunia. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا
بِمَصَابِيحَ
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang.” (QS. Al Mulk: 5)
إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا
بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ
“Sesungguhnya
Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang.”
(QS. Ash Shofaat: 6)
Fungsi bintang yang bertentangan dengan syariat :
Astrologi adalah ilmu yang
menghubungkan antara gerakan benda-benda tata surya (planet, bulan dan
matahari) dengan nasib manusia.
Misalnya,
orang yang lahir awal desember akan berzodiak Sagitarius, karena pada tanggal
tersebut Matahari berada di wilayah rasi bintang Sagitarius. Kedudukan Matahari
sendiri dibedakan antara waktu tropikal dan waktu sideral yang menyebabkan
terdapat dua macam zodiak, yaitu zodiak tropikal dan zodiak sideral. Sebagian
besar astrologer Barat menggunakan zodiak tropikal.
Di bola langit terdapat garis
khayal yang disebut dengan lingkaran ekliptika. Jika diamati dari bumi, semua
benda tatasurya (planet, Bulan dan Matahari) beredar di langit mengelilingi
lingkaran ekliptika. Keistimewaan dari keduabelas zodiak dibanding rasi bintang
lainnya adalah semuanya berada di wilayah langit yang memotong lingkaran
ekliptika. Jadi dapat disimpulkan zodiak adalah semua rasi bintang yang berada
disepanjang lingkaran ekliptika. Rasi-rasi bintang tersebut adalah:
1. Capricornus: Kambing laut
2. Aquarius: Pembawa Air
3. Pisces: Ikan
4. Aries: Domba
5. Taurus: Kerbau
6. Gemini: Si Kembar
7. Cancer: Kepiting
8. Leo: Singa
9. Virgo: Gadis Perawan
10. Libra: Timbangan
11. Scorpius: Kalajengking
12. Sagitarius : Si Pemanah[6]
13.
Keyakinan Terhadap Zodiak dan
Ramalan Bintang
Ada tiga macam keyakinan yang
dimaksud dan ketiga-tiganya haram.
Pertama: Keyakinan bahwa posisi benda langit yang
menciptakan segala kejadian yang ada di alam semesta dan segala kejadian
berasal dari pergerakan benda langit.
Keyakinan semacam ini adalah
keyakinan yang dimiliki oleh Ash Shobi-ah.
Mereka mengingkari Allah sebagai pencipta. Segala kejadian yang ada diciptakan
oleh benda langit. Pergerakan benda langit yang ada dapat diklaim menimbulkan
kejadian baik dan buruk di alam semesta. Keyakinan semacam ini adalah keyakinan
yang kufur berdasarkan kesepakatan para ulama.
Kedua: Keyakinan bahwa posisi benda langit yang
ada hanyalah sebagai sebab (ta’tsir) dan benda
tersebut tidak menciptakan segala kejadian yang ada. Yang menciptakan setiap
kejadian hanyalah Allah, sedangkan posisi benda langit tersebut hanyalah sebab
semata. Keyakinan semacam ini juga
tetap keliru dan termasuk syirik
ashgor. Karena Allah sendiri tidak pernah menjadikan benda
langit tersebut sebagai sebab. Allah pun tidak pernah menganggapnya punya
kaitan dengan kejadian yang ada di muka bumi, seperti turunnya hujan dan
bertiupnya angin. Semua ini kembali pada pengaturan Allah dan atas izin-Nya,
dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan kedudukan benda langit yang ada.
Allah hanya menciptakan bintang untuk tiga tujuan sebagaimana telah dikemukakan
di atas.
Ketiga: Posisi benda langit sebagai petunjuk untuk
peristiwa masa akan datang. Keyakinan semacam ini berarti mengaku-ngaku ilmu
ghoib. Ini termasuk perdukunan dan sihir. Perbuatan
semacam ini termasuk kekufuran berdasarkan kesepakatan para ulama.[9]
Intinya, ketiga keyakinan di atas
adalah keyakinan yang keliru, walaupun hanya menganggap sebagai sebab atau
hanya sebagai ramalan. Namun sayangnya, keyakinan semacam inilah yang tersebar
luas di tengah-tengah masyarakat muslim. Mereka begitu semangat menikmati
ramalan tersebut di majalah, koran, dan di dunia maya (seperti di situs
jejaring sosial yaitu Facebook dan Friendster). Sebagian mereka pun mempercayai
ramalan-ramalan bintang tadi. Apalagi jika memang ramalan itu pas dengan kondisi
keuangan dan asmaranya saat itu. Sungguh, ini merupakan musibah
besar di tubuh umat ini. Membaca sampai membenarkan lamaran tadi pun dianggap
hal lumrah dan tidak bernilai dosa. –Wal ‘iyadzu billah-
diriwayatkan
oleh Abu Daud dalam kitab sunannya dengan sanad yang shahih dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنِ
اقْتَبَسَ عِلْمًا مِنَ النُّجُومِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ زَادَ مَا
زَادَ
“Barangsiapa
mengambil ilmu perbintangan, maka ia berarti telah mengambil salah satu cabang sihir,
akan bertambah dan terus bertambah.( kesesatan dan kekafiran ).
Abul
Hasan Ali Cawas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar