Kenali Teman-teman Anak Kita
SAHABAT KELUARGA AL
FALAH –
Saat anak kita sudah
beranjak besar mereka tidak suka dianggap sebagai anak-anak lagi namun
juga kadangkala masih menunjukkan sikap kekanak-kanakannya.
Sadarkah Anda, bahwa
pada usia ini, pengaruh orang tua secara berangsur mulai berkurang dan
anak mulai menyatu pada kelompok teman sebayanya? Pada masa ini, yang menjadi
panutan anak bukan lagi orang tua ataupun guru melainkan teman sebaya. Anak
mulai mengadopsi nilai-nilai, kebiasaan, model rambut/pakaian, gaya, dan
permainan yang sama dengan teman-teman dalam kelompok. Mereka juga lebih
mendengarkan apa yang dikatakan teman sebaya dibanding nasehat orang tua.
Dalam agama kita
dituntunkan bagi orang tua untuk menyeleksi teman-teman anak kita
Renungkanlah
firman Allah berikut :
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي
اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ
فُلَاناً خَلِيلاً لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ
الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولاً
“ Dan
ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata :
“Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar
bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku.
Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al Qur’an itu
datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia” (Al
Furqan:27-29)
المرء على دين خليله
فلينظر أحدكم من يخالل
“Agama
Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah
yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh
Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)
Lalu, apa yang harus
orang tua lakukan?
- Kenali Teman-Teman Anak Anda. Ingat
nama-nama teman anak Anda, alamatnya, orang tuanyaLuangkan waktu untuk
menyapa dan berdialog ringan dengan teman-teman anak Anda. Buka pintu
rumah Anda untuk kegiatan belajar bersama atau tugas kelompok. Dorong anak
agar bercerita tentang teman-temannya pada saat santai. Jika Anda
mendapati teman dekat anak cenderung memberikan pengaruh buruk pada anak,
mulailah berdialog dengan anak. Hindari sikap menghakimi atau teguran
keras yang akan mengganggu harmonisnya komunikasi Anda dengan anak
Anda.
Dengan mengenali teman-teman anak Anda, Anda dapat membantunya bergaul dengan penuh tanggung jawab dalam proses menuju mandiri. Berkenalan dengan teman, mengenal kepribadian teman, dan membina hubungan dengan teman merupakan bagian dari proses belajar anak yang sangat terkait dengan kemandirian sosial.
- Anjurkan anak untuk mengikuti
organisasi atau kegiatan olahraga di sekolah ataupun di luar sekolah
sesuai dengan minat dan bakatnya. Anak akan mendapat kesempatan untuk
bertemu dengan teman dengan kesamaan minat. Anjurkan anak agar
bersosialisasi dengan masyarakat yang heterogen.
Kegiatan organisasi merupakan proses belajar tanggung jawab nyata dan baik bagi anak. Menjadi bagian dari suatu tim atau kelompok adalah pengalaman yang sangat baik bagi anak. Ia akan belajar bagaimana bertanggung jawab pada kelompok dan bagaimana mengembangkan kemampuan individu sekaligus menjaga kekompakan tim. Pengalaman yang baik di masa remaja akan menjadi bekal kelak di masa ia dewasa. Orang tua juga dapat mengajak anak memasuki lingkungan baru setiap kali ada kesempatan.
Diskusikan dengan anak anda, kegiatan apa yang ia inginkan. Ajak ia mengunjungi klub atau melihat kegiatan tersebut sebelum memutuskan.
- Dorong Anak untuk mengikuti
kegiatan yang bersifat kelompok, seperti olahraga Tim. Olahraga tim
seperti sepak bola, bola basket, dan sebagainya sangat baik bagi anak usia
12-15 tahun, karena mereka dapat belajar memahami bagaimana peranan
individual mereka dapat memberi sumbangan pada kesuksesan seluruh anggota
tim. Selain itu, olahraga akan membantu anak untuk menjaga keseimbangan
kegiatan hariannya. Melalui olahraga pula, anak dapat belajar mengatasi
stres dan kejenuhan akibat beban pelajaran sekolah yang mungkin terlalu
berat. Biarkan ia memilih olahraga kelompok yang di sukainya seperti cinta
alam, basket atau sepak bola. Jika ia tidak menyukai olahraga, ia dapat
mengikuti kegiatan lain.
Sahabat
pendidikan kemendikbud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar