BEKAL GURU # 6
[ DERMAWAN ]
Seorang
guru hendaknya menjadi pribadi yang dermawan, dermawan mengajarkan ilmu kepada
muridnya, dermawan dalam memberi nasehat kebaikan kepada muridnya, dermawan
dalam memberikan waktu kepada para muridnya.
Seorang
guru hendaknya menghindari sifat bakhil, kikir, perhitungan, semua diukur
dengan harta dunia, di dalam mengajarkan ilmu kepada muridnya dan bermuamalah
dengan rekan kerjanya.
‘Abdullah
bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma berkata :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ
النَّاسِ ، ِ
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling
dermawan dengan kebaikan
[ HR Bukhari Muslim ]
قال الرافعي ×: =إن السعادة الإنسانية الصحيحة في العطاء دون الأخذ، وإن
الزائفة هي الأخذ دون العطاء، وذلك آخر ما انتهت إليه فلسفة الأخلاق+.([1])
وحي القلم
3/13
Berkata Ar
Rafi’I –semoga Allah merahmatinya- :
“Sesungguhnya kebahagian seorang
manusia yang sesungguhnya adalah kalau dia mampu memberi sesuatu tanpa
mengambil imbalan,
Dan sesungguhnya suatu kepalsuan dan
kerendahan adalah jika seseorang mengambil imbalan tanpa melaksanakan tugasnya.
Dan itu merupakan tingkatan yang
terakhir dari kerendahan akhlak”.
وقال ابن حزم ×: =الباخل بالعلم ألأم من الباخل بالمال؛ لأن الباخل
بالمال أشفق من فناء ما بيده، والباخل بالعلم بخل بما لا يَفْنى على النفقة، ولا
يفارقه مع البذل+
الأخلاق والسير
ص22.
Berkata Ibnu Hazm –semoga Allah merahmatinya-
:
“ Orang yang bakhil dalam ilmu lebih tercela
daripada orang yang bakhil dalam harta, karena orang bakhil dengan harta
khawatir akan hilangnya harta miliknya, sedangkan orang bakhil dengan ilmu,
bakhil dengan sesuatu yang tidak berkurang jika
dinafkahkan kepada orang lain,
dan tidak akan pergi dengan pemberian.
Abul Hasan Ali Cawas ©
عفا الله عنه و
والديه و أهله
Tidak ada komentar:
Posting Komentar