Bismillah
BELAJAR
DARI “BENTUK DAUN”
Pernahkah kita perhatikan bentuk
daun mawar yang mempunyai tulang-tulang daun yang menyirip? Atau daun singkong
yang bentuknya seperti jari?. Allah menciptakan bentuk daun yang berbeda-beda
tapi semuanya punya keunikan dan manfaat yang berbeda-beda. Kita tidak bisa
mengatakan bahwa tulang daun mawar yang menyirip merupakan bentuk daun yang
terbaik. Kita tidak bisa juga mengatakan bahwa bentuk daun singkong yang
terbaik karena bentuknya unik. dan membawa manfaat yang besar untuk manusia.
Karena apa? Karena Allah telah ciptakan semuanya dalam keanekaragaman, dengan
segala kelebihan dan kekurangan, untuk saling melengkapi.
Allah Ta’ala juga berfirman :
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا
خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka
apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al
Mukminun:115).
Begitu juga kita di dunia ini, tidak bisa kita katakan bahwa kita yang terbaik, kemudian menuntut orang lain juga untuk punya “tulang daun” dan “bentuk daun” seperti kita. Karena Allah memang menciptakan kita untuk saling melengkapi
Demikian pula dengan anak-anak
kita. Ada di antara mereka yang menonjol dalam hafalannya tapi lemah dalam
materi umum. Ada yang kuat pemahaman dalam materi diniyah tapi lambat dalam
memahami pelajaran umum, dsb. Kita tidak bisa memaksa mereka untuk seluruhnya
sempurna seperti yang kita inginkan.
Jika Allah takdirkan dia punya “bentuk
daun menjari”, maka pupuklah dia agar benar-benar membawa manfaat dengan apa
yang Allah takdirkan bagi dirinya. Jika Allah takdirkan dia punya “bentuk daun
sejajar” seperti daun rumput, yang menurut pandangan kita tidak berguna, tapi
yakinlah, anak kita pasti punya potensi yang mungkin belum kita ketahui. Walau
hanya seperti daun rumput, yang menurut pandangan kita tidak membawa manfaat
atau malah bisa menjadi “penganggu” bagi lingkungan sekitarnya, tapi setidaknya
rumput bisa mencegah erosi tanah jika ditanam di pematang sawah. Begitu juga
anak kita, jika Allah takdirkan dia tidak secerdas teman-temannya, yakinlah dia
punya sisi kelebihan yang kadang tidak kita duga.
Seperti apapun anak kita, jangan
pernah malu atas keadaan dirinya, apalagi malah menjatuhkan dia di depan
teman-teman atau keluarganya. Bangunlah kepercayaan dirinya, yakinkan bahwa
dirinya bisa memberikan manfaat untuk orang lain walau dia punya keterbatasan. Dan
jika Allah takdirkan dia punya kecerdasan luar biasa, ajarilah dia untuk bisa
menghargai orang lain dan tidak merendahkan orang lain.
Dari bentuk daun, kita bisa belajar.
Dan dari seluruh ciptaan Allah, kita bisa mengambil pelajaran. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
إِنَّ فِي خَلْقِ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي
الْأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ
جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا
خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.
[Ali ‘Imran/3:190-191].
Maha Suci Engkau
Ya Allah dan bagi Mu segala pujian dan kesempurnaan.
Allohu a’lam
Ummu Maryam
WA WALI MURID AL
FALAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar