Senin, 03 April 2017

Mutiara Salaf 03

Mutiara Salaf 03

[ SEMANGAT DALAM MENYEBARKAN KEBAIKAN ]

Para ulama salafus shalih, mereka adalah orang yang paling bersemangat didalam menyebarkan kebaikan kepada orang lain, dalam setiap waktu dan setiap keadaan.

·        عن أنس - رضي الله عنه - أن أبا طلحة خطب أم سليم رضي الله عنها، فقالت، يا أبا طلحة ألست تعلم أن إلهك الذي تعبده خشبة نبتت من الأرض نَجَرَها حبشيُّ بني فلان؟ قال: بلى. قالت: أفلا تستحيي أن تعبد خشبة من نبات الأرض نجرها حبشي بني فلان؟ لئن أنت أسلمت لم أُرِد منك من الصداق غيره. قال: حتى أنظر في أمري، فذهب ثم جاء فقال: أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدًا رسول الله. قالت: يا أنس زوّج أبا طلحة.
قال ثابت: فما سمعنا بمهرٍ قطُّ كان أكرم من مَهر أم سليم: الإسلام. [صفة الصفوة 2/ 427]. 
    
Dari Anas bin Malik –semoga Allah meridhainya- : Abu Thalhah (seorang musrik) melamar Ummu Sulaim - semoga Allah meridhainya-,

Berkata Ummu Sulaim : “Wahai Abu Thalhah, bukankah Engkau mengetahui sesembahanmu yang Engkau beribadah kepadanya, berupa kayu yang tumbuh di bumi, dipahat oleh budak Ethopia dari Bani Fulan” ?

Abu Thalhah : “Betul”.  Ummu Sulaim : “Apakah Engkau tidak malu, menyembah kayu dari bumi yang dipahat budak Ethopia Bani Fulan ?
Kalau Engkau masuk Islam, Aku tidak menginginkan mahar pernikahan, yang lainnya.

Abu Tholhah : “Akan aku pikirkan terlebih dahulu”. Setelah beberapa waktu datanglah Abu Thalhah dan mengucapkan 2 kalimat syahadat.
Ummu Sulaim :”Wahai Anas nikahkan aku dengan Abu Tholhah (sebagai walinya)

Berkata Tsabit Al Bunani : “Belum pernah kami mendengar mahar pernikahan yang lebih mulia daripada maharnya Ummu Sulaim”. [ Shifat Ash Shoffwah : 2/427 ].

·        وقال ابن كثير رحمه الله: لما مرض الشِّبْلِيُّ رحمه الله بعث إليه المقتدر طبيبا نصرانيا، فقال له الطبيبُ: فلو علمتُ أن قطع بعض جسدي يشفيك لقطعتُه. فقال له: يشفيني قطع ما هو أيسر عليك من ذلك. فقال: وما هو؟ قال: قطع زنّارك. فقطعه وأسلم، فبلغ ذلك الخليفة فقال: بعثنا طبيبًا إلى عليل، فإذا هو عليلٌ إلى طبيب. [البداية والنهاية 11/ 296].

Berkata Ibnu Katsiir : “Pada saat Asy Syilbi (seorang ulama) sedang sakit –rahimahullah- maka Al Muqtadir (seorang raja) mengutus seorang dokter beragama Nashrani untuk mengobatinya.
Berkata dokter kepada Asy Syilbi : “Kalau ada anggota tubuhku yang bisa aku donorkan untuk kesembuhan penyakitmu, pasti akan aku donorkan untukmu”

Berkata Asy Syilbi : “Akan menyembuhkanku donor darimu yang lebih ringan dari itu.

Dokter : “Apa itu”.
Asy Syilbi : “Potonglah simbol agama Nashronimu”

Maka dokter itu memotong simbol agama Nashroninya dan masuk Islam.

Sampailah berita itu kepada Khalifah raja, maka dia berkomentar : “Kami utus seorang dokter untuk mengobati pasien, tetapi dia malah jadi pasien kepada dokter.” [ Al Bidayah Wa Nihayah : 11/296 ]



Berbagi ilmu dan faidah :

Kunjungi kami :
sditalfalahblogspot.com



          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar