Tumbuhkan Karakter
Positif Anak melalui Memelihara Binatang
SAHABAT KELUARGA AL FALAH–
Memelihara, beternak dan mengembala binatang mempunyai manfaat yang
sangat banyak dan hebat bagi seorang anak.
Oleh sebab itu disebutkan dalam hadits yang shahih bahwa semua Nabi
dahulunya pernah mengembala kambing.
مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا إِلاَّ
رَعَى الْغَنَمَ » . فَقَالَ أَصْحَابُهُ وَأَنْتَ فَقَالَ « نَعَمْ كُنْتُ
أَرْعَاهَا عَلَى قَرَارِيطَ لأَهْلِ مَكَّةَ »
“Tidak ada Nabi kecuali pernah
menjadi penggembala kambing.” Mereka para sahabat bertanya, “Apakah engkau
juga wahai Rasulullah?” Beliau berkata, “Iya, saya telah menggembala dengan
imbalan beberapa qirath (mata uang dinar, pen.) dari penduduk Mekah.” (HR.
Bukhari, no. 2262)
Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak. Indonesia juga kaya keanekaragaman hayati. Banyak juga hewan ternak yang mampu hidup di Indonesia. Salah satunya adalah ayam yang mudah pemeliharaannya. Ayam dapat diambil telur maupun dagingnya. Dapat dijadikan investasi karena memiliki nilai jual tinggi terutama pada musim hari raya atau hari libur. Memelihara ayam tidak terlalu membutuhkan cara yang spesial dan dana yang besar.
Siapa saja dapat
memelihara ayam, termasuk anak-anak SD kelas atas. Tak hanya memperoleh daging
dan telur, beternak ayam memberikan manfaat lain bagi anak-anak, berikut di
antaranya:
Pertama, belajar
bertanggung jawab
Dengan memelihara
ayam, anak-anak akan belajar bertanggung jawab, mulai dari menyiapkan pakan,
menyiapkan kandang, dan mengontrol hewan peliharaan itu sendiri. Di
perkampungan, ayam biasanya akan dilepas saat pagi hari, kemudian akan
dimasukkan ke kandang lagi saat senja menjelang. Kegiatan ini akan memupuk rasa
tanggung jawab anak. Anak-anak akan memahami kapan saatnya mengeluarkan ternak
dari kandangnya, kapan memberi pakan, kapan saatnya memasukkan kembali ke
kandangnya.
Kedua, melatih jiwa
kepemimpinan
Memelihara ayam juga
dapat melatih jiwa kepemimpinan anak. Saat pagi hari mengeluarkan ayam dari
kandangnya, saat memberi pakan ayam, saat memasukkan lagi ke kandang di sore
hari ayam-ayam tidak selalu langsung menurut perintah tuannya. Ada ayam yang
mudah menurut, tetapi ada juga yang berkeliaran dan susah dikondisikan terutama
saat diberi pakan. Begitu juga saat memasukkannya ke kandang, terkadang
ayam-ayam tidak segera menuju ke kandang. Melalui kegiatan ini anak-anak akan
terlatih untuk senantiasa dapat memimpin, dapat mengatur ayam-ayamya dengan
cara-cara terbaik yang dia temukan agar ayam-ayamnya segera dapat keluar
kandang, tertib saat diberi pakan atau saat memasukkan lagi ke kandang di sore
hari. Jiwa kepemimpinan sangat baik diterapkan ke anak-anak karena sangat
diperlukan seseorang ketika sudah terjun di masyarakat.
Ketiga, mengajarkan
kedisiplinan
Saat anak-anak
diberi tanggung jawab untuk merawat sendiri ayam-ayamnya berarti juga belajar
disiplin. Sikap ini dapat terlatih ketika anak memberi pakan ayam atau waktu
mengeluarkan dan memasukkan ayam dari dan ke kandang.
Keempat, menguatkan
konsenterasi
Memelihara ayam juga
dapat melatih konsenterasi anak. Saat anak-anak memberi makan ayamnya, atau
ketika mengeluarkan serta memasukan ayam ke kandang, pikiran anak akan
disibukkan dengan hal satu itu. Karena rasa tanggung jawab yang dimiliki anak
terhadap ayam-ayam miliknya, maka dia akan memberi perhatian penuh. Pada saat
seperti ini, anak akan terlatih untuk berkonsenterasi dan fokus pada satu hal.
Dengan begitu anak akan terbiasa untuk dapat berkonsentrasi jika sedang
mengerjakan suatu pekerjaan. Misalnya saat belajar, maka akan hanya berfokus
pada belajar.
Kelima, berlatih
kesabaran dan mengontrol emosi Memelihara ayam juga dapat membantu anak untuk
mengontrol emosinya. Saat ayam-ayamnya sulit diatur, seketika mungkin akan
membuat anak marah. Tetapi dengan bantuan arahan dari kita sebagai orangtua,
membuat anak-anak memahami bahwa binatang adalah makhluk Allah yang lemah,
sehingga memang tidak mudah diatur. Untuk itu maka kita yang harus memahami
bagaimana menyayangi binatang. Dengan begitu anak-anak akan berlatih kesabaran
dan berlatih untuk mampu mengontrol emosi saat mereka menghadapi ayam-ayamnya.
Hal ini akan melatih kesabaran dan control emosi pada hal-hal lainnya.
Keenam, kepedulian
terhadap hak milik
Manfaat lain
memelihara ayam adalah kepedulian terhadap hak milik. Mari kita lihat ini dari
sisi positif. Terkadang ada orang yang sama sekali tidak hafal terhadap
barang-barang miliknya. Bahkan kadang ada juga yang tidak paham mana barang
miliknya dan mana yang milik orang lain. Dengan memelihara ayam, anak akan
terbiasa mengenali barang miliknya sendiri. Anak akan tahu mana ayamnya dan
mana ayam orang lain. Ini sangat bermanfaat untuk karakter anak, terutama
peduli dan paham atas barang milik sendiri dan milik orang lain.
Ketujuh, menambah
ilmu pengetahuan
Saat memelihara ayam
anak-anak akan merasa senang ketika ayam-ayamnya sedang bertelur kemudian
menetas. Anak-anak akan dengan sabar menunggu kapan telur-telur ayamnya
menetas. Hingga anak menemukan bahwa untuk menetaskan telurnya, ayam butuh
waktu 21 hari. Hal ini akan menambah pengetahuan anak tentang dunia binatang.
Kedelapan,
menumbuhkan tawakal dan harapan kepada Allah
Saat ayam-ayamnya
bertelur, anak-anak akan memiliki harapan, saat nantinya telur itu menetas dan
kemudian menjadi anak-anak ayam yang lucu. Ayamnya akan jadi banyak. Lalu jika
anak ayamnya itu sudah besar, maka akan bertelur juga dan kemudian menetas
menjadi ayam lagi, begitu seterusnya. Hal ini akan membuat anak tumbuh
harapannya dan tumbuh juga pikiran positifnya. Anak akan lebih bersemangat
dalam merawat ayam-ayamnya. .
Sumber:
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar