Enam
Bentuk Kerjasama Orangtua dengan Sekolah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ
Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu;
[at-Tahrîm/66:6]
SAHABAT KELUARGA AL FALAH-
Bukan jamannya lagi orangtua menyerahkan sepenuhnya urusan pendidikan
anaknya ke sekolah. Bukan jamannya lagi pula bila keberhasilan atau kegagalan
seorang anak dalam bidang akademik ditentukan sekolah apa atau sekolah di mana.
Bahkan yang sangat disayangkan lagi, ada orang tua yang menghambat
kebijakan sekolah yang baik, seperti melarang anaknya piket menyapu misalnya
dengan alasan “seperti babu”
Berbagai survey dan realitas di
lapangan, baik di skala internasional maupun skala nasional, menunjukkan,
kerjasama antara sekolah dan orangtua siswa didik sangat penting untuk
terjaminnya keberhasilan siswa, baik dari sisi akademik maupun karakter.
Terkait kerjasama sekolah dan orangtua peserta didik itu, ada salah satu
pertanyaan, seperti apa bentuk kerjasamanya?
menyebutkan, ada enam tipe keterlibatan keluarga atau masyarakat dalam
pendidikan di sekolah untuk meningkatkan iklim sekolah dan keberhasilan siswa
di sekolah.
Enam tipe pelibatan keluarga itu
adalah :
1. Parenting atau Kelas Orangtua
Parenting ini merupakan kegiatan mengumpulkan para orangtua siswa dengan
tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang tumbuh kembang anak hingga
dewasa. Hal ini sangat penting agar para orangtua siswa dapat memberikan
bantuan yang tepat bagi percepatan tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya
masing-masing. Kegiatan parenting ini bisa berupa diskusi, ceramah, seminar dan
lain-lain kegiatan dengan menghadirkan narasumber yang kompeten, seperti
psikolog, atau pendidik.
Lebih baik lagi, jika ada buku panduan khusus, juga
ada absensi kehadiran saat kajian “sekolah orang tua” dan ada ujian, tes dan rapor
untuk orang tua.
2. Dialog Kegiatan
dialog ini adalah upaya yaang dilakukan sekolah untuk meningkatkan
komunikasi timbal balik atau komunikasi dua arah dengan para orangtua siswa
tentang hal-hal yang berkaitan dengan program sekolah dalam meningkatkan hasil
belajar dan karakter siswa serta kemajuan/prestasi yang sudah dicapai oleh
sekolah dan siswa. Contoh kegiatan ini misalnya sekolah melakukan komunikasi
secara teratur, sistematis dan terencana. Dalam kegiatan ini juga terbuka
peluang dialog melalui sarana teknologi, seperti telepon, SMS, atau media sosial dengan group WA kelas.
3. Buku Pantauan dan Buku Komunikasi
Dalam pembelajaran hafalan Al Qur’an, hafalan
hadits, buku panduan menulis Arab dan Latin. Dibuku buku tersebut terdapat
kolom orang tua untuk tanda tangan dan memantau perkembangan belajar anak. Juga
ada kolom usulan dan saran kepada guru.
4. Belajar di rumah
Kegiatan ini berupa informasi tentang apa dan bagaimana orangtua
membantu anak menciptakan kebiasaan belajar dan budaya belajar yang baik saat
di rumah secara terjadwal, kemudian berdiskusi dan selalu berkomunikasi
dengan guru berkaitan dengan kesulitan dan perkembangan belajar anak melalui
media pribadi.
5. Musyawarah
Kelas
Orangtua siswa diberi peluang untuk terlibat dalam proses pembuatan
keputusan di sekolah yang berkaitan dengan program kelas. Berupa penataan kelas, fasilitas kelas, saran
prasarana kelas dan lainnya.
Pelibatan orangtua siswa dalam pengambilan keputusan ini menjadi sangat
strategis dan bermakna karena mereka merasa dilibatkan dan pada gilirannya
mereka merasa memiliki sekolah. Hal ini akan mendorong mereka ikut bertanggung
jawab dalam melaksanakan keputusan bersama tersebut.
SDS
IT ALFALAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar