Jika Anak Sudah
Mulai Mengenal Pacaran
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ
سَبِيلًا
Dan
janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan
suatu jalan yang buruk.
[al-Isrâ’/17:32].
SAHABAT KELUARGA -
Salah satu kecemasan orangtua dalam menghadapi anak-anaknya yang sudah beranjak
remaja adalah saat mereka sudah mengenal lawan jenis. Tentunya kecemasan orangtua itu beralasan.
Mereka khawatir karena pacaran anak, melanggar norma agama, dan kesusilaan yang
pada akhirnya bisa merusak masa depannya.
Lantas bagaimana
kita memahamkan masalah cinta dan kasih sayang yang benar kepada anak-anak?
Agama telah memberikan panduan jelas tentang hal ini.
Pertama : Bekal Ilmu Agama.
Membekali anak ilmu
agama. Agama merupakan sumber kebaikan dan kasih saying, dengan mempelajari dan
memahami dengan benar sudah dapat dipastikan anak akan memiliki hati yang
lembut dan penuh dengan kasih sayang.
Mengajarkan ilmu
agama kepada anak bisa dilakukan melalui pemberian nasihat, belajar agama di
sekolah yang kuat agamanya, mengajak anak mendengar ceramah di majelis taklim
atau di masjid. Dengan pemahaman agama yang benar maka ilmu tersebut akan
menjadi pedoman dan penuntun anak dalam berperilaku.
Kedua : Komunikasi Yang Baik.
Anak diarahkan untuk
memahami apa itu cinta dan kasih sayang. Perasaan cinta dan kasih sayang adalah
sebuah ungkapan hati manusia untuk mencintai dan menyayangi segala sesuatu yang
ada di sekitarnya. Setiap manusia memiliki perasaan kasih sayang dalam hatinya.
Kasih sayang dan
cinta apa yang boleh dan kasih sayang dan cinta apa yang terlarang.
Berciuman dan
berpelukan itu barangkali diidentikkan dengan tanda cinta dan kasih sayang.
Tetapi itu hanya berlaku dalam keluarga, anak kepada ayah, atau ayah kepada
ibu.
Tetapi ciuman dan
pelukan itu tidak berarti cinta dan kasih dengan teman-teman khususnya, ini
terlarang. Pengertian ini mungkin dianggap terlalu berlebihan, tetapi ini harus
masuk dalam sistem kesadaran anak-anak kita sendiri.
Bicara dari hati ke
hati Ajaklah anak kita ke suatu tempat. Bisa makan bakso bersama atau
berjalan-jalan. Dengarkan kata-kata anak. Biarkan berbicara sesuai hatinya. Belajar
menjadi pendengar yang baik. Dudukkan diri kita seperti teman. Nah, setelah
panjang lebar anak bercerita barulah kita pengaruhi pikirannya dengan
nasihat-nasihat yang baik. Tidak usah dengan emosi. Katakan apa dampak negatif
dan positif kalau anak mengenal cinta. Katakan bahwa manusia diciptakan memang
untuk saling mengasihi, tetapi mana kasih yang benar dan mana kasih yang salah.
Ketiga : Tunjukkan Kasih Sayang Dalam Keluarga.
Banyak sekali
kejadian anak yang berpacaran, karena telah kehilangan kasih saying dalam
keluarganya. Orang tuanya sering cek cok dan bahkan sudah berpisah. Apalagi anak
perempuan jika kehilangan sosok ayah maka dia akan mencari seseorang yang menggantikan
sosok ayahnya.
Oleh sebab itu
keharmonisan dalam keluarga harus kita jaga, jangan tanpakkan masalah dihadapan
anak.
Keempat : Isi waktu dengan
kegiatan positif.
Karena banyak waktu
kosong dan waktu luang akhirnya anak melakukan kegiatan yang negatif.
Beri kegiatan yang
positif, Misalnya, ikutkan kursus-kursus yang menunjang kegiatan seolah. ikut remaja masjid. Undang guru ngaji untuk belajar
Alquran. Beri dorongan agar mereka mau mengikuti kegiatan tersebut.
Tumbuhkan untuk
gemar membaca, jaklah berbelanja buku. Belikan buku-buku agama yang pas untuk
remaja. Lebih asyik lagi jika setelah membaca, anak diajak menulis. Dengan
membaca dan menulis, mereka akan mendapat pengetahuan akan baik. InsyaAllah
akan tidak berpikir lagi untuk berpacaran.
Kelima : Doa dan Keteladanan.
Tak lupa orangtua
selalu mendoakan anak agar menjadi anak yang saleh atau salihah dan
berkepribadian serta berbudi pekerti yang baik. Keteladanan berakhlak baik juga
mendorong anak meniru perbuatan baik kita. Satu perbuatan akan lebih baik dari
seribu kata.
SDS IT AL FALAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar