Adab Berbicara :
1.
Berbicara yang baik :
Dengan
memilih kata-kata yang baik, sopan sesuai dengan adat istiadat masyarakat
setempat.
«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ؛ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ» رواه البخاري ومسلم.
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya
berkata yang baik atau diam”.
[ HR Muslim ]
2.
Berbicara yang jujur :
عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْد رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ،
فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى
الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى
يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ
يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ،
وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ
اللهِ كَذَّابًا
Dari Abdullâh bin
Mas’ud Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahualaihi wa sallam
bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa
kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila
seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi
Allâh sebagai orang yang jujur.
Dan jauhilah oleh
kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan
kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa
berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta
(pembohong).” [ Ahmad (I/384); al-Bukhâri (no. 6094) dan dalam kitab al-Adabul
Mufrad (no. 386) At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih.
3.
Berbicara yang lembut
﴿ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنكَرَ الأَصْوَاتِ
لَصَوْتُ الْحَمِيرِ ﴾ [لقمان: 19]
“rendahkanlah suaramu,
karena sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai “
[ QS Luqman : 19 ]
4.
Berbicara yang sedang tidak terlalu cepat :
Tidak terlalu cepat sehingga sulit dipahami orang
lain, juga tidak terlalu lambat sehingga membuat bosan orang lain.
عَنْ عَائِشَةَ - رضي الله عنها: (أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه
وسلم كَانَ يُحَدِّثُ حَدِيثًا لَوْ عَدَّهُ الْعَادُّ لأَحْصَاهُ) رواه البخاري.
“Bahwasanya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam saat berbicara jika
ada orang yang menghitung kata-katanya maka akan mampu melakukannya”
[ HR Bukhori ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar