Untuk Sukses, Otak Cerdas Tidak
Cukup
SAHABAT KELUARGA- Mana yang paling
menentukan dalam hal mencapai kesuksesan dan keberhasilan hidup seseorang, kepintaran atau
karakter? Siapapun tentu punya jawaban yang beda-beda dengan catatan dan
argumentasi masing-masing.
Namun, ada berdasarkan syariat dan beberapa fakta dalam penelitian-penelitian
ilmiah, mengungkapkan bahwa ternyata
kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan, kemampuan teknis atau nilai akademis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan
mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Apa sih yang
termasuk soft skill, yaitu kemampuan mengelola diri dan orang lain.
Mengelola dirinya
berkaitan dengan emosinya : bagaimana bersabar terhadap taqdir keputusan Allah.
Bagaimana bersyukur dan qona’ah -menerima - dengan pembagian Allah. Tentu saja
hal tersebut tidak akan bisa didapatkan kecuali dengan penanaman Tauhid dan
Aqidah yang lurus dan kuat, disertai ibadah yang benar.
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ
لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا
لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin.
Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang
mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika
mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR.
Muslim, no. 2999)
Bagaimana kemampuan
mengelola emosinya terhadap orang lain, dengan selalu berusaha mampu untuk
selalu komunikatif dan kolaboratif dengan orang lain.
Mampu untuk
bersabar dengan kekurangan orang lain dan sabar dalam menasihati dan memperbaikinya.
Mampu bersyukur
terhadap kebaikan orang lain dengan membalas budi dan jasa.
لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa
yang tidak tahu berterima kasih pada manusia.” (HR. Abu Daud no. 4811 dan
Tirmidzi no. 1954. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
jadi sebab kesuksesan dan keberuntungan sudah terbukti dengan jelas dalam syariat dan penelitian sesuai dengan firman Allah ta’ala:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ
آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا
بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).
Jadi jangan sedih dan jangan
khawatir, wahai Ayah bunda dengan nilai akademik anak yang kurang baik karena
hal tersebut terbukti tidak membawa pengaruh apapun.
Sedihlah dan galaulah dengan akhlak
dan karakter anak kita kurang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar