Amal Kebaikan Orang Kafir Non Muslim
Saudara Kaum Muslimin, terkadang dijumpai ada orang kafir disekitar kita, tetangga kita atau rekan kerja kita. Mereka sering berbuat baik, sering menolong tetangga atau aktif dalam kegiatan sosial misalnya. bagaimana aqidah yang benar terhadap amalan mereka?
1. Aqidah Islam yang benar, Aqidah As-Salafus Shalih, Ahlus Sunnah
wal Jama’ah mengajarkan kepada kita agar jangan silau dan tertipu dengan
“kebaikan” orang-orang kafir Non Muslim, sebab seluruh amalan mereka
tertolak, tidak diterima oleh Allah tabaraka wa ta’ala. Hal itu disebabkan
karena mereka telah melakukan dosa yang paling besar, yaitu menyekutukan Allah
subhanahu wa ta’ala dan kafir kepada-Nya.
Allah ta’ala berfirman,
وَمَا مَنَعَهُمْ أَن تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ
إِلاَّ أَنَّهُمْ كَفَرُواْ بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ
“Dan tidak ada yang menghalangi
mereka untuk diterima dari mereka harta-harta sedekah mereka (oleh Allah
ta’ala) melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya.” [At-Taubah:
54]
Juga firman-Nya,
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ
هَبَاء مَّنثُورًا
“Dan Kami hadapi segala amal
yang mereka (orang-orang kafir) kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan)
debu yang berterbangan.” [Al-Furqon: 23]
Juga firman-Nya,
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ
“Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka
kerjakan.” [Al-An’am: 88]
Juga firman-Nya,
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ
“Jika kamu mempersekutukan
Allah, niscaya akan terhapuslah amalanmu.” [Az-Zumar: 65]
Aqidah
Islam yang benar, yang diyakini seluruh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah,
termasuk Abu Hanifah, Malik, Syafi’i dan Ahmad bahwa
seluruh orang-orang kafir adalah penghuni neraka dan mereka kekal di dalamnya.
Allah ta’ala telah menghinakan mereka di dunia dan akhirat, bagaimana bisa
seorang muslim memberikan penghormatan dan penghargaan kepada mereka…?!
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ
وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ
الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang kafir
dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik (akan masuk)
neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka
adalah seburuk-buruk makhluq.” [Al-Bayyinah:
6]
Juga firman-Nya,
أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ
يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا
“Atau apakah kamu mengira bahwa
kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami!? Mereka
itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
jalannya (dari binatang ternak itu).” [Al-Furqon:
44]
Juga firman-Nya,
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ
عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu
seorang penolong pun.” [Al-Maidah: 72]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar