KUMPULAN AMALAN HARI JUM’AT :
Pertama:
Jadikan hari Jum’at sebagai hari spesial, lebih istimewa daripada hari lain.
Dengan rumah yang lebih bersih, pakaian
lebih wangi dan makanan yang istimewa daripada hari lain, oleh sebab itu dilarang
mengkhususkan puasa pada hari Jum’at karena hari Jum’at adalah Hari Raya
Pekanan.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ
تَخْتَصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِى وَلاَ
تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الأَيَّامِ إِلاَّ أَنْ
يَكُونَ فِى صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ
“Janganlah mengkhususkan malam Jum’at dengan
shalat tertentu dan janganlah mengkhususkan hari Jum’at dengan berpuasa kecuali
jika berpapasan dengan puasa yang mesti dikerjakan ketika itu.”[ [1] HR. Muslim
no. 1144]
Kedua:
Ketika shalat Shubuh di hari Jum’at dianjurkan membaca Surat As Sajdah dan
Surat Al Insan
Sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Hurairah,
beliau berkata,
أَنَّ
النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقْرَأُ فِى الصُّبْحِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ
بِ (الم تَنْزِيلُ) فِى الرَّكْعَةِ الأُولَى وَفِى الثَّانِيَةِ ( هَلْ أَتَى
عَلَى الإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا)
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa
membaca pada shalat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil …” (surat As Sajdah)
pada raka’at pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun
syai-am madzkuro” (surat Al Insan) pada raka’at kedua.”[ HR. Muslim no. 880]
Ketiga:
Memperbanyak shalawat Nabi di hari Jum’at
Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا
عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى
تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ
صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada
setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap
Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat
denganku pada hari kiamat nanti.”[ Shahih At Targhib wa
At Tarhib no. 1673.]
Keempat:
Dianjurkan membaca Surat Al Kahfi
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إن من
قرأ سورة الكهف يوم الجمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين
“Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari
Jum’at, maka ia akan disinari oleh cahaya di antara dua jum’at”[6]. Dalam lafazh lainnya dikatakan,
مَنْ
قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا
بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ.
“Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam
Jum’at, maka ia akan mendapat cahaya antara dirinya dan rumah yang mulia
(Mekkah).”[ HR. Ad Darimi no. 3407]
Kelima:
Memperbanyak do’a di hari Jum’at.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam membicarakan mengenai hari Jum’at lalu ia bersabda,
فِيهِ
سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ
اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim
berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau
mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.[ HR. Bukhari no. 935 dan Muslim no. 852]
yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari.
Berdasarkan hadits:
يوم
الجمعة ثنتا عشرة يريد ساعة لا يوجد مسلم يسأل الله عز وجل شيئا إلا أتاه الله عز
وجل فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر
“Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika
seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan
dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar”. Pendapat ini dipilih
oleh At Tirmidzi, dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Pendapat ini yang lebih masyhur
dikalangan para ulama.
Keenam : bersegera dan berhias untuk datang shalat Jum’at.
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ
ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ
وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى
فَقَدْ لَغَا
“Barangsiapa yang berwudhu, lalu memperbagus
wudhunya kemudian ia mendatangi (shalat) Jum’at, kemudian (di saat khutbah) ia
betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jum’at saat ini dan
Jum’at sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni. Dan barangsiapa yang
bermain-main dengan tongkat, maka ia benar-benar melakukan hal yang batil (lagi
tercela) ” (HR. Muslim, no. 857)
SDS IT ALFALAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar