Tahapan Pendidikan Anak
05
MENYAMBUT KELAHIRAN ANAK
DENGAN BAHAGIA
Al-Qur’an telah
menyebutkan kabar gembira tentang kelahiran anak dalam banyak ayat dalam rangka
mengajarkan kaum muslimin tentang kebiaasaan ini, karena padanya ada pengaruh
yang penting untuk menumbuhkan kasih sayang dan cinta di hati-hati kaum
muslimin.
Allah Ta’ala berfirman.
يَا زَكَرِيَّا إِنَّا
نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَىٰ لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
“Wahai Zakaria,
sesungguhnya Kami memberi kabar gembira padamu dengan kelahiran seorang anak
yang bernama Yahya” [Maryam/19 : 7]
UCAPAN SELAMAT DAN
KETERANGAN SALAF TENTANGNYA
1. Dari Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah. Ada seseorang bertanya kepadanya tentang ucapan selamat atas kelahiran anak ; “Bagaimana cara aku mengucapkannya ?” Kata Al-Hasan : Ucapkanlah.
جَعَلَهُ اللّهُ
مُبَارَكًا عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَّةٍ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Semoga Allah
menjadikannya barakah atas kalian dan atas ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wa sallam” [At-Thabrani dalam Kitab Ad-Du’a (2/1243)]
2. Dari Hammad bin Ziyad
ia berkata : “Ayyub As-Sikhtiyani bila memberi ucapan selamat kepada seseorang
yang kelahiran anak ia berkata :
جَعَلَهُ اللّهُ
مُبَارَكًا عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَّةٍ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Semoga Allah
menjadikannya barakah atas kalian dan atas ummat Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wa sallam” [At-Thabrani dalam Kitab Ad-Du’a (2/1244]
Atsar semisal ini jauh
lebih baik dibanding ucapan selamat yang banyak diamalkan manusia pada hari
ini.
KENAPA SEDIH ?
Ada beberapa sebab
seseorang merasa sedih dengan kelahiran anaknya :
1.
Kesulitan Ekonomi
Jika ini penyebabnya maka mari kita perhatikan firman Allah Ta’ala
:
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ
نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
“Dan janganlah kamu membunuh
anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan
kepada mereka.”
(QS. Al An’am [6]: 151)
Selanjutnya, jika anak-anak itu adalah anak-anak yang
shaleh dan shalehah, yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, maka semakin
bertambahlah karunia yang Allah berikan kepada kedua orang tuanya. Hidup kian
berkah dengan kehadiran mereka. Bisa jadi, kerja keras orang tua mendidik
anak-anaknya menjadi hamba-hamba Allah yang shaleh menjadi sebab semakin
berkahnya rizki yang didapatkan. Karena orang tua yang sungguh-sungguh mendidik
anak-anaknya, berarti ia telah bertakwa kepada Allah. Dan Allah berfirman tentang
buah dari ketakwaan:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia
akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thalaq [65]: 2-3)
2. Jenis Kelamin :
Biasanya seseorang merasa senang dengan anak laki-laki dan
kurang bahagia dengan anak wanita, maka mari kita perhatikan hadits berikut :
جَاءَتْنِى امْرَأَةٌ وَمَعَهَا ابْنَتَانِ
لَهَا فَسَأَلَتْنِى فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِى شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ
فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا فَأَخَذَتْهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا
وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا شَيْئًا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ وَابْنَتَاهَا فَدَخَلَ
عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَحَدَّثْتُهُ حَدِيثَهَا فَقَالَ
النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « مَنِ ابْتُلِىَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَىْءٍ
فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ »
“Ada seorang wanita yang datang menemuiku
dengan membawa dua anak perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku
tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Lalu akau berikan sebuah kurma
tersebut untuknya. Wanita itu menerima kurma tersebut dan membaginya menjadi
dua untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut
memakannya. Kemudian wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya. Setelah itu
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan aku ceritakan peristiwa tadi
kepada beliau, maka Nabi shallallhu ‘alaii wa sallam bersabda, “Barangsiapa
yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka,
maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api
neraka” (H.R
Muslim 2629)
3. Cacat Pada Anak :
Maka Allah Ta’ala mengingatkan :
قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ
وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya, “Katakanlah: ‘Hai Hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu’. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”(Az Zumar : 10).
Artinya, “Katakanlah: ‘Hai Hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu’. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”(Az Zumar : 10).
Hal tersebut untuk menguji
kesabaran kita agar kita mendapat pahala dan balasan yang lebih baik di
akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar