Tahapan-Tahapan Pendidikan
Anak 06 :
Berikut ini adalah tahapan berikutnya yang
seyogyanya dilakukan oleh orang tua sesaat setelah kelahiran anaknya adalah :
1. Doa kepada Allah
Ta’ala agar anak dilindungi dari penyimpangan oleh
setan.
2. Doa agar anak
diberikan barokah.
3. Tahnik
قالت امرأة عمران لما وضعتْ مريم - عليهما السلام -: ﴿ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي
أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ﴾
[آل
عمران: 36].
Berkata Istri dari
Imran saat melahirkan putrinya yang bernama Maryam -alaihas salam- :
"Ya Rabbku, sesunguhnya aku
melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang
dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan.
Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya
serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang
terkutuk".
: -surat-ali-imran-ayat-36.l
: -surat-ali-imran-ayat-36.l
Satu hal yang istimewa, karena doa ibunda Maryam ini, ketika
Maryam lahir, dia tidak diganggu setan, demikian pula ketika Nabi Isa
dilahirkan. Allah mengabulkan doa ibunya Maryam. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ بَنِي آدَمَ مَوْلُودٌ إِلَّا
يَمَسُّهُ الشَّيْطَانُ حِينَ يُولَدُ، فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا مِنْ مَسِّ
الشَّيْطَانِ، غَيْرَ مَرْيَمَ وَابْنِهَا
Setiap
bayi dari anak keturunan adam akan ditusuk dengan tangan setan ketika dia
dilahirkan, sehingga dia berteriak menangis, karena disentuh setan. Selain
Maryam dan putranya. (HR. Bukhari 3431). Kemudian Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, membaca surat Ali Imran
ayat 36 di atas.
Kita
bisa meniru doa wanita sholihah, istri Imran ini. Hanya saja, perlu disesuaikan
dengan jenis kelamin bayi yang dilahirkan. Karena perbedaan kata ganti dalam
bahasa arab antara lelaki dan perempuan.
a.
Jika bayi yang dilahirkan perempuan, Anda bisa baca,
اَللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ
وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
b.
Jika bayi yang lahir laki-laki, kita bisa membaca,
اَللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهُ بِكَ
وَذُرِّيَّتَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya
dua teks doa ini sama,
“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu untuknya dan untuk
keturunannya dari setan yang terkutuk.”
Kita
juga bisa memohon perlindungan untuk anak dari gangguan setan, dengan doa
seperti yang pernah dipraktekkan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, ketika mendoakan cucunya: Hasan dan Husain.
Ibnu
Abbas menceritakan, bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam membacakan doa perlindungan untuk kedua cucunya,
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ
التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Aku
memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua
godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pAndangan mata buruk. (HR. Abu
Daud 3371, dan dishahihkan al-Albani).
Kita
bisa meniru doa beliau ini, dengan penyesuaian jenis kelamin bayi.
a.
Jika bayi yang dilahirkan perempuan, Anda bisa baca,
أُعِيذُكِ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ
التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
U’iidzuki
…..
b.
Jika bayi yang lahir laki-laki, kita bisa membaca,
أُعِيذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ
التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
U’iidzuka
…..
Berbeda
pada kata ganti; ‘…ka’ dan ‘…ki’
Dari Abu Musa radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
وُلِدَ لِي غُلاَمٌ، فَأَتَيْتُ بِهِ
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَمَّاهُ إِبْرَاهِيمَ،
فَحَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ، وَدَعَا لَهُ بِالْبَرَكَةِ، وَدَفَعَهُ إِلَيَّ
“Ketika anakku lahir, aku membawanya ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau
memberi nama bayiku, Ibrahim dan men-tahnik dengan kurma lalu mendoakannya
dengan keberkahan. Kemudian beliau kembalikan kepadaku. (HR. Bukhari 5467 dan
Muslim 2145).
TAHNIK
Mentahnik (mengunyah buah
kurma, lalu mengolesinya ke langit-langit mulut si bayi, atau jika tidak ada
dengan madu)
عَنْ أَبِى مُوسَى –
رضى الله عنه – قَالَ : وُلِدَ لِى غُلاَمٌ ، فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِىَّ صلى الله
عليه وسلم فَسَمَّاهُ إِبْرَاهِيمَ ، فَحَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ ، وَدَعَا لَهُ
بِالْبَرَكَةِ.
Dari Abu Musa ia berkata: Anak saya lahir, lalu
saya membawanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
kemudian Beliau menamainya Ibrahim, mentahkniknya dengan kurma dan mendoakan
keberkahan untuknya.” (HR. Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar