HUKUM-HUKUM
YANG BERKAITAN DENGAN IBADAH KURBAN
BAGIAN
4 ....
[[ ADAB-ADAB ORANG YANG AKAN
BERKURBAN TERHADAP BINATANG KURBAN ]].
1) IKHLASKAN NIAT IBADAH
KEPADA ALLAH TA’ALA.
Meniatkan sejak awal membeli
hewan, untuk ibadah dalam rangka mencari pahala dan mendekatkan diri kepada
Allah ta’ala, karena keabsahan dan pahala amal kita sangat tergantung niat.
(إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى)
متفق عليه
“Sesungguhnya amalan
tergantung niatnya dan seseorang akan mendapat balasan sesuai dengan apa yang dia
niatkan” [Muttafaq ‘alaih].
2) MENGGIRING HEWAN KURBAN
KE TEMPAT PENYEMBELIHAN DENGAN CARA YANG BAIK.
Diriwayatkan oleh Abdurrozaq
dalam kitabnya “Mushonnaf” dari Umar bin Khattab melihat seseorang menarik
hewan kurban dengan kasar, maka beliau berkata :
ويلك!
قدها إلى الموت قوداً جميلاً
“...jangan seperti itu,
giringlah dia menuju kematian dengan cara yang baik...”.
Atsar ini dishahihkan
Syaikh Al Albani dalam “Silsilah Shahihah” no 36/1.
3) MENGASAH PISAU DENGAN
TAJAM.
Agar tidak terlalu lama
menyakiti dan menyiksa hewan yang disembelih, ini juga termasuk bentuk ihsan
yang diperintahkan Allah dan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dalam
hadits riwayat Imam Muslim :
إن الله كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة وإذا
ذبحتم فأحسنوا الذبحة وليحد أحدكم شفرته وليرح
ذبيحته
“Sesungguhnya Allah
mewajibkan berbuat baik dalam segala sesuatu, jika kalian membunuh maka
bunuhlah dengan cara yang baik, jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan
cara yang baik”.
4) TIDAK BOLEH MENGASAH
PISAU DI DEPAN HEWAN KURBAN.
Karena hal
tersebut termasuk bentuk penyiksaan bagi hewan kurban. Diriwayatkan Ibnu Abbas
semoga Allah meridhainya, bahwasanya Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam melihat
ada seseorang mengasah pisau di depan hewan yang sudah siap di sembelih.
أتريد أن
تميتها موتات؟ هلا أحددت شفرتك قبل أن تضجعها
“Apakah Engkau menginginkan
membunuhnya dua kali ? Alangkah bagusnya jika Engkau mengasah pisaumu sebelum
menjatuhkan –hewan- tersebut”.
[Mustadrok Imam Al Hakim, Silsilah Shahihah Al AlBany 1/32]
5) PENYEMBELIH DAN HEWAN
YANG AKAN DISEMBELIH MENGHADAP KIBLAT.
ذبح النبي - صلى الله عليه وسلم - يوم الذبح كبشين أقرنين أملحين
موجوئين، فلما وجههما قال: إني وجهت وجهي للذي فطر السماوات والأرض على ملة
إبراهيم حنيفاً، وما أنا من المشركين،
Nabi shalallahu alaihi wa salam menyembelih 2
kambing bertanduk yang besar, setelah menghadapkannya ke arah kiblat, beliau
bersabda : “Aku hadapkan wajahku kepada Yang Mengatur langit dan bumi, diatas
jalan Nabi Ibrahiim yang lurus, dan Aku bukan termasuk orang musrik”.
[ HR Abu Dawud dan Ibnu Majah, Shahih Al Albany ]
Berkata
Imam Nawawi-rahimahullah- :
استقبال الذابح القبلة وتوجيه الذبيحة إليها، وهذا مستحب في كل
ذبيحة، لكنه في الهدي والأضحية أشد استحباباً
“Penyembelih menghadap kiblat dan menghadapkan
binatang yang akan disembelih ke arah kiblat, ini dianjurkan dalam setiap
proses penyembelihan, terlebih-lebih lagi dalam menyembelih hewan saat haji dan
penyembelihan saat kurban”. [Majmuuk 8/408]
6) ORANG YANG BERKURBAN
MENYEMBELIH SENDIRI HEWAN KURBANNYA KALAU MAMPU.
Mencontoh
Rasulullah –shalallahu ‘alaihi wa salam, dalam hadits Anas bin Malik riwayat
Imam Bukhori dan Muslim.
أن النبي - صلى الله عليه وسلم - ضحى بكبشين أقرنين أملحين، وكان
يسمي ويكبر، ولقد رأيته يذبحهما بيده
[sesungguhnya
Nabi-shalallahu ‘alaihi wa salam menyembelih 2 kambing yang bertanduk yang
gemuk, beliau membaca bismillah dan bertakbir, dan aku melihatnya beliau
menyembelih dengan tangan beliau sendiri”]
7) MEMBACA BISMILLAH DAN
BERTAKBIR SAAT MENYEMBELIH.
Seperti yang
diterangkan dalan hadits Anas bin Malik di atas.
ALLAHU TA’ALA
A’LAM
Referensi :
(( Mufashol
fi ahkamil udhiyah))
©
Abul Hasan Ali Cawas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar