Jumat, 04 Agustus 2017

Hukum Kurban #4

HUKUM-HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN IBADAH KURBAN
BAGIAN 4 ....


[[ ADAB-ADAB ORANG YANG AKAN BERKURBAN TERHADAP BINATANG KURBAN ]].


1)     IKHLASKAN NIAT IBADAH KEPADA ALLAH TA’ALA.

Meniatkan sejak awal membeli hewan, untuk ibadah dalam rangka mencari pahala dan mendekatkan diri kepada Allah ta’ala, karena keabsahan dan pahala amal kita sangat tergantung niat.

(إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى) متفق عليه
“Sesungguhnya amalan tergantung niatnya dan seseorang akan mendapat balasan sesuai dengan apa yang dia niatkan” [Muttafaq ‘alaih].

2)     MENGGIRING HEWAN KURBAN KE TEMPAT PENYEMBELIHAN DENGAN CARA YANG BAIK.

Diriwayatkan oleh Abdurrozaq dalam kitabnya “Mushonnaf” dari Umar bin Khattab melihat seseorang menarik hewan kurban dengan kasar, maka beliau berkata :

ويلك! قدها إلى الموت قوداً جميلاً

“...jangan seperti itu, giringlah dia menuju kematian dengan cara yang baik...”.
Atsar ini dishahihkan Syaikh Al Albani dalam “Silsilah Shahihah” no 36/1.

3)     MENGASAH PISAU DENGAN TAJAM.

Agar tidak terlalu lama menyakiti dan menyiksa hewan yang disembelih, ini juga termasuk bentuk ihsan yang diperintahkan Allah dan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dalam hadits riwayat Imam Muslim :

إن الله كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبحة وليحد أحدكم شفرته وليرح 
ذبيحته

“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik dalam segala sesuatu, jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan cara yang baik, jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik”.

4)     TIDAK BOLEH MENGASAH PISAU DI DEPAN HEWAN KURBAN.

Karena hal tersebut termasuk bentuk penyiksaan bagi hewan kurban. Diriwayatkan Ibnu Abbas semoga Allah meridhainya, bahwasanya Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam melihat ada seseorang mengasah pisau di depan hewan yang sudah siap di sembelih.

أتريد أن تميتها موتات؟ هلا أحددت شفرتك قبل أن تضجعها

“Apakah Engkau menginginkan membunuhnya dua kali ? Alangkah bagusnya jika Engkau mengasah pisaumu sebelum menjatuhkan –hewan- tersebut”.
[Mustadrok Imam Al Hakim, Silsilah Shahihah Al AlBany 1/32]

5)     PENYEMBELIH DAN HEWAN YANG AKAN DISEMBELIH MENGHADAP KIBLAT.

ذبح النبي - صلى الله عليه وسلم - يوم الذبح كبشين أقرنين أملحين موجوئين، فلما وجههما قال: إني وجهت وجهي للذي فطر السماوات والأرض على ملة إبراهيم حنيفاً، وما أنا من المشركين،

Nabi shalallahu alaihi wa salam menyembelih 2 kambing bertanduk yang besar, setelah menghadapkannya ke arah kiblat, beliau bersabda : “Aku hadapkan wajahku kepada Yang Mengatur langit dan bumi, diatas jalan Nabi Ibrahiim yang lurus, dan Aku bukan termasuk orang musrik”.
[ HR Abu Dawud dan Ibnu Majah, Shahih Al Albany ]

Berkata Imam Nawawi-rahimahullah- :

استقبال الذابح القبلة وتوجيه الذبيحة إليها، وهذا مستحب في كل ذبيحة، لكنه في الهدي والأضحية أشد استحباباً

“Penyembelih menghadap kiblat dan menghadapkan binatang yang akan disembelih ke arah kiblat, ini dianjurkan dalam setiap proses penyembelihan, terlebih-lebih lagi dalam menyembelih hewan saat haji dan penyembelihan saat kurban”. [Majmuuk 8/408]

6)     ORANG YANG BERKURBAN MENYEMBELIH SENDIRI HEWAN KURBANNYA KALAU MAMPU.

Mencontoh Rasulullah –shalallahu ‘alaihi wa salam, dalam hadits Anas bin Malik riwayat Imam Bukhori dan Muslim.

أن النبي - صلى الله عليه وسلم - ضحى بكبشين أقرنين أملحين، وكان يسمي ويكبر، ولقد رأيته يذبحهما بيده
[sesungguhnya Nabi-shalallahu ‘alaihi wa salam menyembelih 2 kambing yang bertanduk yang gemuk, beliau membaca bismillah dan bertakbir, dan aku melihatnya beliau menyembelih dengan tangan beliau sendiri”]

7)     MEMBACA BISMILLAH DAN BERTAKBIR SAAT MENYEMBELIH.
Seperti yang diterangkan dalan hadits Anas bin Malik di atas.

ALLAHU TA’ALA A’LAM

Referensi :
(( Mufashol fi ahkamil udhiyah))

© Abul Hasan Ali Cawas







Tidak ada komentar:

Posting Komentar