Tips Pendidikan :
[ INTI KEBAIKAN
BAGI ANAK ]
Banyak metode,
teori dan cara yang ditawarkan dalam mencapai kesuksesan pendidikan anak, akan
tetapi inti dari seluruh kebaikan untuk anak terletak pada satu, yaitu DOA
untuk menggapai hidayah dari Allah Ta’ala.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
sallam, bersabda :
الدُّعَاءُ هُوَ
العِبَادَةُ
”Doa
adalah ibadah.”
(HR.
Tirmidzi no. 2969. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)
Maksudnya adalah doa adalah
inti dari ibadah dan doa adalah inti dari segala kebaikan.
Berkata salah seorang ulama Salaf Muthorif
Bin Sikhiir :
“ Aku merenungkan apa inti dari kebaikan, maka aku menyimpulkan bahwa kebaikan itu banyak,
seperti shalat dan puasa dan aku menyimpulkan bahwa semua kebaikan itu berada
di tangan Allah Ta’ala. Kita tidak akan mampu mendapatkan sesuatu yang ada di
tangan Allah kecuali dengan memintanya dan Allah memberikannya kepada kita.
Maka aku menyimpulkan bahwa inti segala kebaikan adalah Doa.
[ Zuhd :
Imam Ahmad 1344 ]
Sungguh tepat sekali nasihat beliau,
bahwa putra putri kita tidak akan bisa baik, tidak akan bisa beraqidah dengan
lurus, tidak akan mampu ibadah dengan benar dan tidak akan mampu berakhlak
mulia kecuali mendapat hidayah dari Allah Ta’ala dan hidayah Allah tidak akan
didapatkan kecuali kita berdoa memintanya.
Doa yang paling sering dibaca
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ
قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi
‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah
hatiku di atas agama-Mu).” Ummu Salamah pernah menanyakan kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kenapa do’a tersebut yang
sering beliau baca. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamseraya
menjawab,
يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ
آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ
شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ
“Wahai
Ummu Salamah, yang amanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari
Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam
iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.”
(HR. Tirmidzi no. 3522. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar