Nasihat Untuk
Rekan-rekan Pendidik Al Falah -hafizhakumullah- (semoga
Allah menjaga antum semua).
[
UP DATE STATUS WA ]
Status WA
yang seseorang menuliskan tidak lepas dari beberapa keadaan :
1.
Status
Ibadah :
Seperti seseorang menulis statusnya “sedang
ngaji”, “sedang thawaf”, “sedang di masjidil haram”.
Maka hal seperti ini lebih baik untuk
ditinggalkan dalam rangka untuk lebih mengikhlaskan ibadah dan menjauhi riya
dan sum’ah ingin mencari pujian dan perhatian manusia.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا
صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ
النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ
صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا
يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ
الْكَافِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah).
Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
[ Al Baqarah 265 ]
Sangat dikhawatirkan sekali pahala ibadahnya akan sirna dan tidak
berguna. Bukankah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
sebaik-baik shalat seorang laki-laki di rumahnya.
Dan juga pujian dan keutamaan seseorang yang bersedekah dan dia
sembunyikan sampai tangan kirinya tidak mengetahui yang diinfakkan tangan
kanannya. Semua itu untuk menyembunyikan ibadah dan tidak diumbar kepada orang
lain.
2. Status
Kejelekan, Permusuhan, Adu domba atau celaan :
Misalnya : “sedang fly”
atau sedang “nge game” atau “ sedang berdua-duaan” atau “lagi sebel dengan kamu”
atau “ orang kok Sukanya ikut campur” atau “ sok merasa paling benar” dll.
Bukankah Rasulullah melarang
untuk membuka aib dan dosa dirinya sendiri :
Telah mengabarkan kepada kami Abdul ‘Aziz bin Abdullah, telah
mengabarkan kepada kami Ibrohim bin Sa’d dari anak saudaraku Ibnu Syihab dari
Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah, dia mengatakan, “Aku mendengar Abu
Huroiroh mengatakan, “Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda,
“Setiap ummatku akan
mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu
semisal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan (buruk –ed.)
pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi
aibnya (berupa perbuatan buruk – ed.). Lalu laki-laki tersebut mengatakan,
“Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu”.
“Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka
aibnya sendiri di waktu subuh (keesokan harinya –ed.)”
Juga Rasulullah
menganjurkan untuk menutup aib orang lain :
وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ
اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Dan
barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah
akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat.” (HR.
At Tirmidzi)
Juga kita
dianjurkan untuk memaafkan kesalahan orang lain, tidak perlu dibalas di status
wa :
وَلۡيَعۡفُواْ وَلۡيَصۡفَحُوٓاْۗ أَلَا
تُحِبُّونَ أَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٌ ٢٢
Artinya ; ” dan hendaklah mereka
memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “.(QS An-Nur ; 22)
3. Status Hanya sekedar Iseng.
Misalnya “ leyeh leyeh sik”.
“ makan bubur dulu”.
Hal tersebut tidak layak
dilakukan :
1. Membuang buang waktu, setiap menit up
date status, berapa kali sehari dan berapa jam yang telah berlalu maka lebih
baik untuk kegiatan lain yang bermanfaat.
2. Cari perhatian orang lain : ini
penyakit hati yang sangat berbahaya, up date status kemudian setelah itu dia
lihat siapa yang telah lihat statusnya kemudian dia gembira, jika belum dilihat
orang kecewa.
Dari Sa’ad bin Abi Waqqâsh Radhiyallahu anhu, dia berkata: Aku
mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya Allâh mencintai seorang hamba
yang bertaqwa, kaya (hatinya), dan tersembunyi ( tidak cari perhatian orang
lain). [HR. Muslim, no. 2965]
4. Untuk Dakwah :
Ini juga lebih baik
dihindari karena ada jalur lain yang lebih baik dan lebih bermanfaat untuk
dakwah jika niat kita untuk dakwah Islam yaitu lewat group umum, bukan dakwah
untuk popularitas pribadi.
5. Untuk dagang :
Diperbolehkan dengan
tidak melalaikan yang lebih penting dan tidak membuang waktu banyak.
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa melakukan demikian maka mereka itulah
orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami
berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu;
lalu ia berkata:”Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk
orang-orang yang saleh”. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan
(kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal
apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun: 9-11)
Nasihat
bagi Yang membuka status wa orang lain :
Yang terakhir
setelah kita mengetahui berbagai dampak buruk dari status wa maka kita lebih
baik untuk tidak membuka status wa orang lain, karena mayoritasnya kalau tidak
semuanya terdapat penyimpangan syariat yang kita berusaha menjauhinya, dan
seperti itu tidak pernah dikenal sebelumnya dari kalangan ulama sunnah,
kalangan asatidzah atau Ikhwan dan akhwat shalihah mereka sibuk membuat up date
status wa atau melihat status wa orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar