Materi Khutbah Jum’at
[ AMALAN YANG
PALING BERAT TIMBANGANNYA ]
مَا مِنْ شَىْءٍ يُوضَعُ فِى
الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ
لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلاَةِ
“Tidak ada
sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlaq
yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlaq mulia bisa menggapai derajat
orang yang rajin puasa dan rajin
shalat.”
(HR. Tirmidzi no.
2134. Syaikh Al-Abani mengatakan bahwa hadits ini shahih. no. 5726
)
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي
مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara
kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka
yang paling bagus akhlaknya di antara kalian.”
(HR. Tirmidzi no.
1941. hasan oleh Al-Albani dalam Shahih
Al-Jaami’ no. 2201.)
Dari hadits-hadits diatas
menunjukkan kepada kita bahwa akhlak merupakan amalan yang paling berat
timbangannya pada hari kiamat, tidak ada amalan yang lebih berat timbangannya
daripada akhlak mulia, lebih berat daripada sekedar aqidah, lebih berat
daripada ibadah apapun.
Dari hadits diatas juga menununjukkan
bahwa akhlak mulia merupakan amalan yang akan menghantarkan seseorang mencapai
derajat yang tinggi di dalam surga.
§ Rahasia Akhlak Mulia :
Jika ada pertanyaan kenapa akhlak yang mulia bisa
mengalahkan amalan amalan yang lain seperti aqidah, ibadah dan muamalah ?
Maka jawabannya adalah karena akhlak mulia mencakup semua
itu dengan lengkap mencakup aqidah, ibadah dan muamalah. Seseorang yang
berakhlak mulia maka harus benar dan lurus aqidahnya, harus benar dan baik ibadahnya dan tepat cara
bermuamalahnya. Inilah sebab dan alasan kenapa akhlak mulia merupakan amalan
yang paling berat timbangannya.
§ Cakupan akhlak Mulia :
a. Akhlak kepada Pencipta kita Allah subhanahu wa ta’ala.
b. Akhlak kepada sesama ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala.
2. Bagaimana Akhlak Mulia Kepada Allah
ta’ala :
a. Membenarkan seluruh berita dari Allah walau tidak masuk
nalar.
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ
لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ
فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ
وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
”Rabb kita turun ke langit dunia pada
setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku,
niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang
memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no.
1808)
b. Melaksanakan semua perintah Allah ta’ala walau berat.
لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ
صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا
وَلَوْ حَبْواً
“Tidak ada shalat yang lebih berat
bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya
mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan
mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).
Perintah Allah dan Rasul yang berat pada zaman ini
: perintah taat kepada pemerintah dzalim.
“Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat
petunjukku (dalam ilmu, pen) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam amal,
pen). Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah
hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia. “
Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku
menemui zaman seperti itu?”
Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka
menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada
mereka.” (HR. Muslim no. 1847)
- kalau kita berakhlak mulai kita kerjakan walau berat
c. Bersabar atas ketentuan Allah ta’ala walau menyakitkan.
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".
[al baqarah ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar