CACAR AIR
Cacar air atau chicken pox disebabkan virus Varisela zoster. Virus
ini menyerang kulit dengan membentuk luka (lesi) yang berisi cairan.
Gejala:
Anak
mulai terinfeksi sejak 1-2 hari sebelum ruam muncul, sampai semua bintik
mengering dan mengelupas. Beberapa hari setelah virus masuk, orang yang
tertular akan mulai merasakan sejumlah gejala prodromal / gejala penyerta
infeksi (terdiri atas sakit kepala, mual, lemas, tak enak badan, nyeri
otot/tulang/sendi, demam). Ini akan diikuti dengan munculnya bintik-bintik
merah, yang cepat berubah menjadi lentingan kecil yang mudah pecah. Gambaran
bintik merah ini cukup khas, sehingga biasanya cukup mudah dikenali.
Penularan:
Masa aktif penularan virus cacar
air adalah 1-2 hari sebelum bintil pertama muncul hingga 6-7 hari
setelah bintil terakhir muncul. Masa inkubasi
virus Varisela Zoster terjadi dalam waktu 14 hari.
Virus
ini mudah sekali menular; bisa lewat kontak langsung dengan kulit penderita
atau lewat percikan liur yang keluar saat penderita batuk/bersin.
Kira-kira
1-2 hari sebelum bintik-bintik merah muncul sampai 1 minggu setelahnya, atau
sampai seluruh lentingan telah pecah dan kering, virus mudah menular. Jadi,
apabila tidak lagi muncul bintik baru, dan semua bintik sudah kering,
kemungkinan besar sudah tidak lagi menularkan virus cacar.
Perawatan:
Cacar air disebabkan virus, proses penyembuhan dipengaruhi status imunitas anak, jika imunitas anak bagus insyaAllah penyembuhannya lebih cepat.
-
Berikan ia
minum yang banyak, jika masih demam berikan paracetamol sesuai BB untuk
menurunkan suhu tubuhnya.
-
Mandi
diperbolehkan, asalkan saat menyekanya dilakukan dengan hati-hati agar
lentingan tidak pecah; jika pecah, lapisan kulit di bawahnya akan terpapar
dengan lingkungan luar dan berisiko terinfeksi. Boleh mandi dengan air hangat
dengan sabun atau larutan antiseptik terutama jika cacar air disertai infeksi
sekunder (ditandai oleh bintik-bintik cairan di tubuh disertai nanah).
-
Untuk mengurangi gatal, usapkan bedak/ lotion
calamine; kadang perlu diberikan antihistamin oral (obat minum) untuk meredakan
gatalnya. Upayakan jangan sampai balita terinfeksi penyakit lain, sehingga
terjadi komplikasi. Misalnya, jangan biarkan anak terlalu lama bermain di luar
bersama teman-temannya dan hindarkan dia dari apa pun yang dapat membuat
bintil-bintilnya pecah. Jika bintil pecah, kemungkinan terjadinya infeksi
bakteri lebihbesar.
-
Hindari
menggaruk bintik/memecahkan sendiri lentingan; ini berisiko menyebabkan
infeksi, yang dapat meninggalkan bekas permanen.
Komplikasi:
Dalam kasus yang jarang terjadi, cacar air dapat memicu penyakit ensefalitis (radang otak). Bila anak Anda menderita cacar air, pastikan ia tidak berada dekat ibu hamil di trimester pertama kehamilannya, dan tidak pernah menderita cacar air sebelumnya. Wanita hamil yang terserang cacar air dapat berisiko keguguran atau melahirkan bayi cacat. Wanita yang belum memiliki kekebalan tubuh dan akan segera melahirkan juga berisiko, karena bisa saja bayinya lahir dengan cacar air.
Pencegahan
-
Vaksinasi.
Untuk mencegah kemungkinan terkena atau tertular cacar air dapat diberikan
vaksinasi. Kalaupun terkena setelah vaksinasi, biasanya tidak sampai parah.
Vaksinasi biasanya diberikan pada usia satu tahun ke atas. Karena pada usia ini bayi sudah tidak lagi memiliki kekebalan tubuh dari ibunya. Daya lindung vaksin ini bisa mancapai 97% dan dapat diulang saat balita berumur 5 tahun.
Vaksinasi biasanya diberikan pada usia satu tahun ke atas. Karena pada usia ini bayi sudah tidak lagi memiliki kekebalan tubuh dari ibunya. Daya lindung vaksin ini bisa mancapai 97% dan dapat diulang saat balita berumur 5 tahun.
- Makan dan minum bergizi, pemberian multivitamin atau suplemen herbal yang
meningkatkan imunitas anak
-
Hindari
kontak dengan anak yang sedang menderita cacar air. Penderita cacar air bisa menularkan
penyakitnya melalui kontak kulit atau bahkan udara saat berbicara dengan jarak
dekat.
- Biasakan
cuci tangan pakai sabun untuk mengurangi risiko penularan.
- Tutup
mulut dan hidung dengan sapu tangan/tisu saat batuk/bersin; cara ini juga cukup
efektif untuk mengurangi risiko penularan
Penyakit
menular lain yang sering menyerang anak-anak diantaranya yaitu:
1. Konjungtivitis
(mata beleken)
2.
Parotitis (Gondongan)
3.
.Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
4.
Gastroenteritis
5.
Campak
6.
Rubela(campakJerman)
7.
Batuk
Rejan
8.
Skabies, dll
Bapak ibu semuanya, saat anak terkena
penyakit menular, biarkan dia beristirahat di rumah agar tidak menulari teman-temannya.
Obat tertentu kadang diperlukan, tentunya setelah berkonsultasi dengandokter. Berikan
anak makanan bergizi seimbang, termasuk sayuran dan buah-buahan. Menu makanan
sehat dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang insyaAllah membantu proses
penyembuhan.
Allahu a’lam.
Sie Kesehatan SDS IT FALAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar