Bimbingan Fiqh
Untuk Pribadi dan Masyarakat
[ HUKUM TEBAS BUAH MANGGA ]
Bapak Ibu dan saudara2 ku....sekarang lagi
musim buah mangga, banyak kita jumpai para pedagang buah membeli buah mangga
yang masih hijau masih mentah di pohon, untuk di panen setelah matang.
Padahal kasus
seperti ini terlarang dan hukumnya haram dalam agama Islam.
Diantara keterangannya
adalah :
Pertama, hadis dari Ibnu
Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنْ بَيْعِ
الثِّمَارِ حَتَّى يَبْدُوَ صَلاَحُهَا ، نَهَى الْبَائِعَ وَالْمُبْتَاعَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
melarang jual beli buah -diatas pohon-sampai nampak
kelayakannya. Beliau melarang penjual dan pembeli
(HR. Bukhari 2194, Abu Daud 3369 dan yang lainnya).
Kedua, hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم-
نَهَى عَنْ بَيْعِ ثَمَرِ النَّخْلِ حَتَّى تَزْهُوَ. فَقُلْنَا لأَنَسٍ مَا
زَهْوُهَا قَالَ تَحْمَرُّ وَتَصْفَرُّ. أَرَأَيْتَكَ إِنْ مَنَعَ اللَّهُ
الثَّمَرَةَ بِمَ تَسْتَحِلُّ مَالَ أَخِيكَ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang
jual beli buah kurma sampai nampak kelayakannya.
Perawi bertanya
kepada Anas, “Apa yang dimaksud nampak kelayakannya?” jawab Anas: “Sampai
memerah atau menguning.”
Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bagaimana
menurutmu jika Allah menghendaki tidak jadi berbuah. Dengan alasan apa dia
boleh mengambil harta saudaranya?”
(HR. Bukhari 2208 & Muslim 4060).
Kasus ini terlarang jika panennya menunggu matang,
akan tetapi jika langsung dipanen kemudian matangnya dengan di “embu” maka
boleh.
ALLAHU TA’ALA A’LAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar