Kamis, 08 November 2018


Bimbingan Fiqh Untuk Pribadi dan Masyarakat

[ HUKUM TEBAS BUAH MANGGA ]

 Bapak Ibu dan saudara2 ku....sekarang lagi musim buah mangga, banyak kita jumpai para pedagang buah membeli buah mangga yang masih hijau masih mentah di pohon, untuk di panen setelah matang.

Padahal kasus seperti ini terlarang dan hukumnya haram dalam agama Islam.
Diantara keterangannya adalah :

Pertama, hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنْ بَيْعِ الثِّمَارِ حَتَّى يَبْدُوَ صَلاَحُهَا ، نَهَى الْبَائِعَ وَالْمُبْتَاعَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda melarang jual beli buah -diatas pohon-sampai nampak kelayakannya. Beliau melarang penjual dan pembeli

(HR. Bukhari 2194, Abu Daud 3369 dan yang lainnya).


Kedua, hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ بَيْعِ ثَمَرِ النَّخْلِ حَتَّى تَزْهُوَ. فَقُلْنَا لأَنَسٍ مَا زَهْوُهَا قَالَ تَحْمَرُّ وَتَصْفَرُّ. أَرَأَيْتَكَ إِنْ مَنَعَ اللَّهُ الثَّمَرَةَ بِمَ تَسْتَحِلُّ مَالَ أَخِيكَ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang jual beli buah kurma sampai nampak kelayakannya.

Perawi bertanya kepada Anas, “Apa yang dimaksud nampak kelayakannya?” jawab Anas: “Sampai memerah atau menguning.”
Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bagaimana menurutmu jika Allah menghendaki tidak jadi berbuah. Dengan alasan apa dia boleh mengambil harta saudaranya?”

(HR. Bukhari 2208 & Muslim 4060).

Kasus ini terlarang jika panennya menunggu matang, akan tetapi jika langsung dipanen kemudian matangnya dengan di “embu” maka boleh.

ALLAHU TA’ALA A’LAM








Tidak ada komentar:

Posting Komentar