SAHABAT KELUARGA AL FALAH : Ayah Bunda kali ini akan kita pelajari adab-adab yang
perlu kita kenalkan kepada puta-putri kita. Kita kenalkan kepada anak kita,
bagaimana adab dan etika terhadap binatang. Hewan atau binatang merupakan
ciptaan Allah ta’ala.
Anak-anak terkadang ada yang
menyukai mereka, ada yang takut, ada pula yang berlaku kasar terhadapnya.
Sebagai orang tua hendaknya mengenalkan kepada mereka beberapa adab dan etika
dalam bergaul dengan binatang. Di antara adab dan etika terhadap binatang adalah
sebagai berikut:
[1]. Ajari anak agama Islam mengajarkan menyayangi hewan dan
memberinya makan-minum.
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لاَ
يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ
“Siapa tidak menyayangi, ia tidak akan disayangi.” [Muttafaq
Alaih]
Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam juga bersabda,
ارْحَمْ
مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكَ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“Sayangilah siapa saja yang ada di bumi, niscaya kalian disayangi
siapa saja yang ada di langit.” (Riwayat ath Thabrani dan
al Hakim]
Dari Sahl bin ‘Amr (ada juga yang memanggilnya: Sahl bin Ar Rabi’ bin
‘Amr Al Anshari yang dikenal denagn Ibnu Al Hanzholiyah dan dia termasuk orang
yang ikut Baitur Ridhwan), ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
melewati seekor unta yang punggungnya menempel dengan perutnya (artinya:
kelihatan begitu kurus karena tidak terurus). Beliau bersabda,
اتَّقُوا اللَّهَ فِى هَذِهِ الْبَهَائِمِ الْمُعْجَمَةِ فَارْكَبُوهَا
صَالِحَةً وَكُلُوهَا صَالِحَةً
“Bertakwalah kalian kepada Allah pada binatang-binatang ternak yang
tak bisa berbicara ini. Tunggangilah ia dengan baik-baik, makanlah pula dengan
cara yang baik.” (HR. Abu Daud no. 2548. Al Hafizh Abu Thohir
mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Imam Nawawi mengatakan dalam Riyadhus
Sholihin bahwa hadits ini shahih).
Dari Anas bin Malik, ia berkata,
كُنَّا إِذَا نَزَلْنَا مَنْزِلاً لاَ نُسَبِّحُ حَتَّى نَحُلَّ الرِّحَالَ
“Kami pernah ketika singgah di suatu tempat, kami tidak bertasbih
-yaitu tidak melaksanakan shalat sunnah terlebih dulu- sehingga kami menurunkan
beban-beban dari punggung binatang tunggangan.” (HR. Abu Daud no.
2551 dan Ahmad 3: 29. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini
shahih). Imam Nawawi menjelaskan hadits ini dalam Riyadhus Sholihin bahwa
meskipun para sahabat begitu semangat untuk melaksanakan shalat sunnah, mereka
tetap mendahulukan barang dari punggung hewan tunggangan dan mengistirahatkan
hewan tersebut.
[2]. Cegahlah anak dari menyakiti binatang.
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada orang-orang menjadikan burung sebagai sasaran anak panah,
“Allah melaknat siapa saja yang menjadikan sesuatu makluk hidup sebagai sasaran.” [Riwayat Abu Daud dengan sanad shahih]
[3]. Memelihara hewan melatih sikap kasih-sayang dan tanggung
jawab.
Sehingga para Nabi dan Rasul -alaihimus salam- semua adalah
penggembala hewan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا بَعَثَ
اللَّهُ نَبِيًّا إِلاَّ رَعَى الْغَنَمَ » . فَقَالَ أَصْحَابُهُ وَأَنْتَ
فَقَالَ « نَعَمْ كُنْتُ أَرْعَاهَا عَلَى قَرَارِيطَ لأَهْلِ مَكَّةَ »
“Tidak ada Nabi kecuali pernah menjadi penggembala kambing.”
Mereka para sahabat bertanya, “Apakah engkau juga wahai Rasulullah?” Beliau
berkata, “Iya, saya telah menggembala dengan imbalan beberapa qirath (mata
uang dinar, pen.) dari penduduk Mekah.” (HR. Bukhari, no. 2262)
sditalfalah.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar