Rambu-rambu Bagi Penyelenggara Sekolah
Formal
‘30 August 2016’. Fatwa Pendidikan 1,600 Dilihat
‘27
March 2017’.
بسم الله الرحمن
الرحيم
Dari
Ubaid Al Jabiriy
Kepada
Saudara-saudaranya fillah, para Perintis Madrasah Salafiyyah di Perawang ,
Sumatra, Indonesia.
Semoga
Allah menjaga kami dan kalian dengan sunnah dan semoga Ia menjadikan kita
pengikut sunnah pilihan di dunia dan akhirat.
السلام عليكم ورحمة
الله وبركاته .وبعد :
Sungguh kami telah menelaah surat kalian kepada kami tertanggal
18 Mei 2009 M. Telah membuat aku gembira, sesuatu yg kalian sebutkan berupa
pembangunan madrasah ini dan kesungguhan kalian dalam (membuat) manhaj
(metodenya) sampai ia berada di atas sunnah.
Sedang
inti jawaban kami atas pertanyaan-pertanyaan kalian:
Pertama: Kalian telah bersikap benar saat meminta ijin
kepada bagian urusan pendidikan (Depag) dalam membangun madrasah (sekolah) ini.
Karena, hal itu termasuk kesempurnaan mendengar dan taat kepada pemerintah.
Kedua: Jika datang kepada kalian undangan dari pemerintah untuk
ikut serta dalam sebuah muktamar (pertemuan), sedang kehadiran kalian adalah
sebuah keharusan, maka utuslah beberapa orang lelaki diantara kalian untuk
menghadiri pertemuan itu dan hendaknya mereka (yg hadir) menahan (menundukkan)
sebagian pandangannya sebagaimana yg Allah perintahkan:
قُلْ
لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ
“Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya…”
(An Nuur : 30)
jika di
dalam pertemuan itu terdapat beberapa orang wanita.
Ketiga: Jika kalian dikunjungi oleh pengawas dari pemerintah, maka
biarkanlah ia mengunjungi madrasah, sama saja apakah ia (pengawas) itu adalah
pria atau wanita. Karena, aku pahami dari surat kalian bahwa hal itu diharuskan
bagi kalian dari pihak Depag.
Keempat: Tidak mengapa kalian mengambil bantuan dari pemerintah,
walaupun pemerintah meminta dari kalian pajak (pungutan), karena hajat kalian
besar terhadap bantuan itu.
Kelima: Pisahkanlah anak-anak putra dari anak-anak putri pada tiga
tahun yang pertama dan kami nasihatkan bagi kalian dengan salah satu diantara
dua cara:
1. Meletakkan anak-anak putri di bagian belakang, dalam kondisi
mereka jauh dari anak-anak putra, seiring kalian memerintahkan anak-anak putri
yg berumur 9 tahun dan lebih untuk memakai kerudung dan pakaian yg longgar lagi
menutupi aurat serta mengkhususkan sebuah pintu yg anak-anak putri keluar-masuk
darinya.
2. Ataukah buatlah waktu khusus, di dalam anak-anak putri itu dapat
belajar, jika kalian tidak mampu untuk menyatukan mereka bersama teman-teman
putri mereka di kelas 4, 5 dan 6 sehingga mereka diajari oleh para wanita.
Keenam : Jika kalian terpaksa meletakkan (memasang) foto para guru
pria dan wanita, sedang tidak ada jalan bagi kalian, kecuali itu, maka tidak
mengapa hal itu bagi kalian.
Ketujuh: Jika diharuskan bagi kalian beberapa materi pelajaran yang
kalian tidak sukai untuk diajarkan, karena ia menyelisihi syariat, maka bila ia
merupakan perkara murni haram, seperti musik, menari (joget), berenang bagi
kaum wanita, maka jangan kalian terima.
Jika
materi-materi pelajaran itu mungkin untuk di-tashorruf (diubah) dengan sesuatu
yg mencocoki syariat, maka tidak ada halangan untuk menerimanya dan
mengajarkannya sehingga para santriwan dan santriwati dapat meraih ijazah yg
menjadikan mereka berhak untuk melanjutkan pendidikan di beberapa universitas
Islam yg diakui. Karena, universitas-universitas itu tidak akan menerima ijazah
yg diakui dalam dunia pendidikan di sisi kalian.
Kedelapan: Tidak ada halangan kalian mengajarkan
undang-undang negara, seiring adanya penjelasan ttg sesuatu yg ada di dalamnya
berupa penyelisihan-penyelisihan syar’i, sehingga para santriwan dan santriwati
terdidik untuk berhati-hati darinya di masa yg akan datang.
Kesembilan: Dapatnya kalian izin dari pemerintah,
demikian pula bantuan dari mereka sebagai mudahanah (bermanis muka) dan
mujamalah (bersikap ramah), selama kalian (tetap) mendidik santriwan dan
santriwati di atas sunnah dan tauhid.
Kesepuluh: Jika Diknas mengutus seorang diantara
kalian untuk mengawasi para santriwan (siswa) dan santriwati (siswi), dan
kalian tidak mampu mengelak dr hal itu, maka utuslah orang yg kalian percayai
agamanya dan amanahnya ke sekolah-sekolah itu, walaupun di dalamnya terdapat
ikhtilath dan wajib baginya untuk menundukkan sebagian pandangannya sebagaimana
yg Allah perintahkan.
Kesebelas: gambar-gambar makhluk bernyawa pada
diktat-diktat pelajaran; jika kalian terharuskan dengannya, maka tidak ada
apa-apa bagi kalian, insya Allah. Ia termasuk musibah yg hampir merata.
Semoga
Allah memberikan taufiq kepada kalian dan mensyukuri segala usaha kalian.
والسلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
Saudaramu
fillah, Ubaid bin Abdillah bin Sulaiman Al Jabiriy, Mantan Pengajar di Al
Jami’ah Al Islamiyyah (Universitas Islam Madinah)
Telah
diperiksa kembali pada Hari Senin, 15 Jumadal Akhiroh, 1430 H yg bertepatan
dengan tanggal 8 Juni 2009.
Teks
asli jawaban Syaikh Ubaid Al-Jabiry:
بسم الله الرحمن الرحيم
من عبيد الجابري إلى إخوانه في الله مؤسسي المدرسة السلفية في براونج جزيرة سومطرا إندونيسيا حفظنا الله وإياكم بالسنة وجعلنا من خواص أهلها في الدنيا والآخرة
من عبيد الجابري إلى إخوانه في الله مؤسسي المدرسة السلفية في براونج جزيرة سومطرا إندونيسيا حفظنا الله وإياكم بالسنة وجعلنا من خواص أهلها في الدنيا والآخرة
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته .
وبعد :
وقد اطلعت على رسالتكم إلينا المؤرخة 18 مايو 2009 م ، وسرّني ما ذكرتموه من إنشاء هذه المدرسة واجتهادكم في مناهجها حتى تكون على السنة .
وخلاصة جوابنا على أسئلتكم :
أولا : أحسنتم حين استئذنتم الشؤون الدينية في إنشاء المدرسة ، فإن ذلك من تمام السمع والطاعة لولي الأمر .
وبعد :
وقد اطلعت على رسالتكم إلينا المؤرخة 18 مايو 2009 م ، وسرّني ما ذكرتموه من إنشاء هذه المدرسة واجتهادكم في مناهجها حتى تكون على السنة .
وخلاصة جوابنا على أسئلتكم :
أولا : أحسنتم حين استئذنتم الشؤون الدينية في إنشاء المدرسة ، فإن ذلك من تمام السمع والطاعة لولي الأمر .
ثانيا : إذا جاءتكم دعوة من
الحكومة للمشاركة في معتمر ، وكان حضوركم لازما فانتدبوا لحضور ذلك المعتمر رجالا
منكم ، وليغضوا من أبصارهم كما أمر الله { قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ
أَبْصَارِهِمْ } إذا كان في المعتمر نساء .
ثالثا : إذا زاركم ملاحظ من
الحكومة فمكّنوه من زيارة المدرسة ، سواء كان رجلا أو امرأة ، لأني فهمت من
الرسالة أن ذلك مفروض عليكم من قبل الشؤون الدينية .
رابعا : لا بأس بأخذكم المساعدة من
الحكومة ، وإن كانت الحكومة تطلب منكم الخراج لحاجتكم الشديدة إلى هذه المساعدة .
خامسا : افصلوا البنين عن البنات
في السنوات الثلاث الأولى ، وننصحكم بواحد من طريقين :
1- جعل البنات في المؤخرة بعيدات عن البنين مع أمركم بنات تسع فما فوق بلبس الخمار والثياب الضافية الساترة وتخصيص باب يدخلن ويخرجن منه .
2- أو اجعلوا فترة خاصة يدرس فيها هؤلاء البنات ، إذا لم تتمكنوا من ضمهن إلى زميلاتهن في السنوات الرابعة والخامسة والسادسة حتى يدرّسهن نساء .
1- جعل البنات في المؤخرة بعيدات عن البنين مع أمركم بنات تسع فما فوق بلبس الخمار والثياب الضافية الساترة وتخصيص باب يدخلن ويخرجن منه .
2- أو اجعلوا فترة خاصة يدرس فيها هؤلاء البنات ، إذا لم تتمكنوا من ضمهن إلى زميلاتهن في السنوات الرابعة والخامسة والسادسة حتى يدرّسهن نساء .
سادسا : إذا اضطررتم إلى وضع صور
المعلمين والمعلمات ولا خلاص لكم إلا بذلك فلا بأس عليكم إن شاء الله .
سابعا : إذا فرضت عليكم مواد لا
ترغبون في تدريسها لمخالفتها الشرع ، فإن كانت من المحرمات المحضة كالمعازف والرقص
وسباحة النساء فلا تقبلوها . وإن كانت تلك المواد يمكن التصرف فيها بما يوافق
الشرع فلا مانع من قبولها ودراستها حتى يحصل الطلاب والطالبات على شهادات تؤهلهم
إلى مواصلة الدراسة في جامعات إسلامية معتبرة لأن الجامعات لا تقبل شهادة غير
معترف بها في التعليم عندكم .
ثامنا : لا مانع من دراستكم قوانين
البلد مع بيان ما فيها من مخالفات شرعية حتى يتربى الطلاب والطالبات على الحذر
منها مستقبلا .
تاسعا : ليس حصولكم على الإذن من
الحكومة وكذلك أخذ المساعدة منها مداهنة أو مجاملة ما دمتم تربون الطلاب والطالبات
على التوحيد والسنة .
عاشرا : إذا انتدبت الجهة
التعليمية رجلا منكم لملاحظة الطلاب والطالبات ولم يمكنكم التخلص من ذلك فابعثوا
مَن تثقون بدينه وأمانته إلى تلك المدارس وإن كان فيها اختلاط وعليه الغض من بصره
كما أمر الله .
حادي عشر : صور ذوات الأرواح في
المذكرات الدراسية إذا كنتم ملزمين بها فلا بأس عليكم إن شاء الله فهو مما عمت به
بلوى .
وفقكم الله وشكر مساعيكم والسلام
عليكم ورحمة الله وبركاته .
أخوكم في الله عبيد بن عبد الله بن
سليمان الجابري
المدرس بالجامعة الإسلامية سابقا
وحرر مساء الإثنين الخامس عشر من جمادى الآخرة عام ثلاثين وأربعمائة وألف الموافق الثامن من يونيو عام تسعة وألفين
المدرس بالجامعة الإسلامية سابقا
وحرر مساء الإثنين الخامس عشر من جمادى الآخرة عام ثلاثين وأربعمائة وألف الموافق الثامن من يونيو عام تسعة وألفين
Sumber: www.ulamasunnah.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar