MENGAPA HARUS
IMUNISASI CAMPAK ?
Campak
merupakan penyakit yang disebabkan virus. Penyebarannya sangat mudah yaitu melalui udara. Campak bisa
mengakibatkan komplikasi serius berupa pneumonia (radang
paru-paru),
kejang, kerusakan otak dan kematian. Vaksinasi merupakan cara terbaik untuk
mencegah campak.
Gejala umum campak bisa
berupa: demam tinggi, batuk,
pilek, mata merah, diare, ruam makulopapular menyeluruh.
Gejala khas pada campak ada 3, biasa disebut 3C: cough (batuk), coryza(hidung meler), conjungtivitis(mata
merah). Gejala patognomonik campak: bercak koplik (koplik spot) pada orofaring.
Tatalaksana Campak tanpa komplikasi
- Pada umumnya
     tidak memerlukan rawat inap.
- Beri Vitamin A.
     Tanyakan apakah anak sudah mendapat vitamin A pada bulan Agustus dan
     Februari. Jika belum, berikan 50 000 IU (jika umur anak < 6 bulan), 100
     000 IU (6–11 bulan) atau 200 000 IU (12 bulan hingga 5 tahun). Untuk
     pasien gizi buruk berikan vitamin A tiga kali. Selengkapnya lihat
     tatalaksana pemberian Vitamin A.
Perawatan penunjang
- Jika demam,
     berikan parasetamol.
- Berikan dukungan
     nutrisi dan cairan sesuai dengan kebutuhan. Lihat tata laksana pemberian
     cairan dan nutrisi.
- Perawatan mata. Untuk konjungtivitis ringan dengan cairan mata yang jernih, tidak
     diperlukan pengobatan. Jika mata bernanah, bersihkan mata dengan kain
     katun yang telah direbus dalam air mendidih, atau lap bersih yang direndam
     dalam air bersih. Oleskan salep mata kloramfenikol/tetrasiklin, 3 kali
     sehari selama 7 hari. Jangan menggunakan salep steroid.
- Perawatan mulut. Jaga kebersihan mulut, beri obat kumur antiseptik bila pasien dapat
     berkumur.
Kunjungan Ulang
Minta ibu untuk segera membawa anaknya kembali dalam waktu dua hari untuk melihat apakah luka pada mulut dan sakit mata anak sembuh, atau apabila terdapat tanda bahaya.
Minta ibu untuk segera membawa anaknya kembali dalam waktu dua hari untuk melihat apakah luka pada mulut dan sakit mata anak sembuh, atau apabila terdapat tanda bahaya.
Campak
dengan komplikasi berat
Pada pemeriksaan,
lihat apakah ada tanda komplikasi:
- Kesadaran
     menurun dan kejang (ensefalitis)
- Pneumonia 
- Dehidrasi karena
     diare 
- Gizi buruk
- Otitis Media
     Akut
- Kekeruhan pada
     kornea
- Luka pada mulut
     yang dalam atau luas

Tatalaksana
Anak-anak dengan
campak komplikasi memerlukan perawatan di rumah sakit.
- Terapi Vitamin
     A: berikan vitamin
     A secara oral pada semua anak. Jika anak menunjukkan gejala pada mata
     akibat kekurangan vitamin A atau dalam keadaan gizi buruk, vitamin A
     diberikan 3 kali: hari 1, hari 2, dan 2-4 minggu setelah dosis kedua.
Berikan pengobatan sesuai dengan komplikasi yang terjadi:
- Penurunan
     kesadaran dan kejang dapat merupakan gejala ensefalitis atau dehidrasi
     berat. Lihat bab mengenai pengobatan kejang dan merawat anak yang tidak
     sadar.
- Pneumonia
- Diare: obati
     dehidrasi, diare berdarah atau diare persisten
- Masalah pada
     mata. 
- Konjungtivitis
      ringan tanpa adanya pus, tidak perlu diobati.
- Jika
      ada pus, bersihkan mata dengan kain bersih yang dibasahi dengan air
      bersih. Setelah itu beri salep mata tetrasiklin 3 kali sehari selama 7
      hari. Jangan gunakan salep yang mengandung steroid.
- Jika
      tidak ada perbaikan, rujuk.
- Otitis media
- Luka pada mulut.
     Jika ada luka di mulut, mintalah ibu untuk membersihkan mulut anak dengan
     air bersih yang diberi sedikit garam, minimal 4 kali sehari. 
- Berikan
      gentian violet 0.25% pada luka di mulut setelah dibersihkan.
- Jika
      luka di mulut menyebabkan berkurangnya asupan makanan, anak mungkin
      memerlukan makanan melalui NGT.
- Gizi buruk:
     sesuai dengan tatalaksana gizi buruk
Perawatan penunjang
- Jika demam,
     berikan parasetamol.
- Berikan dukungan
     nutrisi dan cairan sesuai dengan kebutuhan. Lihat tata laksana pemberian
     cairan dan nutrisi.
Pemantauan
Ukur suhu badan anak
dua kali sehari dan periksa apakah timbul komplikasi.
Tindak lanjut
Penyembuhan campak
akut sering terhambat selama beberapa minggu bahkan bulan, terutama pada anak
dengan kurang gizi. Atur anak untuk menerima dosis ketiga vitamin A sebelum
keluar dari rumah sakit, jika ini belum diberikan.
Tindakan pencegahan
- Pasien harus
     dirawat di ruang Isolasi
- Imunisasi: semua
     anak serumah umur 6 bulan ke atas. Jika bayi umur 6–9 bulan sudah menerima
     vaksin campak, penting untuk memberikan dosis kedua segera setelah bayi berumur
     lebih dari 9 bulan.
 IMUNISASI CAMPAK
Imunisasi merupakan suatu upaya yang aman dan
sangat efektif dalam mencegah penyakit infeksi seperti campak. Jika cukup
banyak orang yang mendapat imunisasi maka akan terbentuk kekebalan kolektif (herd
immunity). Jika semua orang kebal terhadap infeksi virus campak, maka virus
campak tidak akan lagi memiliki inang (host) untuk berkembang biak.
Harapannya suatu saat virus campak akan punah seperti virus cacar atau polio.
Jadi imunisasi adalah upaya melindungi diri sendiri dan orang lain. Jika ada
orang yang menolak vaksinasi, itu berarti bisa mencelakai anaknya sendiri dan
juga orang lain.
 Dan yang
perlu menjadi perhatian, pemberian vaksin pada usia 9 bulan saja tidak cukup
untuk mencegah/menurunkan komplikasi penyakit campak. Diperlukan vaksinasi
kedua pada saat umur 2 tahun dan saat masuk sekolah dasar umur 5-6 tahun, yang
sering disebut sebagai booster. Karena itu, penting sekali kegiatan booster
campak ini dilakukan pada  anak-anak
usia masuk sekolah dasar/yang sederajat. 
Mari kita dukung program imunisasi campak sebagai
salah satu upaya kita untuk mencegah penyakit campak ini. Dan karena imunisasi
ini merupakan program pemerintah, kita niatkan mengikuti program imunisasi ini
untuk menaati pemerintah dalam perkara kebaikan. Wallahu a’lam.
Sie Kesehatan Al
Falah
dr. Yuni Aryanti
Referensi:
http://dokter post/campak
http://www.ichrc.org/67-campak
http://www.vaccineinformation.org/measles/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar