Tips Melatih Kejujuran
Pertama, jangan memberi respons negatif saat anak berbuat kesalahan dan mencoba untuk berkata jujur.
Alangkah baiknya jika kita tak
meresponsnya dengan bentakkan, marah atau memotong perkataan jujurnya. Hal tersebut akan
berdampak pada kondisi psikis anak kita. Bisa jadi anak tidak jujur karena takut kemarahan kita. Beri maaf telah berani jujur walaupun salah dan perbaiki kesalahannya dengan kelembutan.
Kedua, jadilah pendengar setia : dengarkan
secara menyeluruh.
Menjadi pendengar yang baik untuk
anak kita adalah tindakan yang tepat. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk
respons positif untuk kejujurannya. Sekecewa apapun kita terhadap kebohongan
yang sebelumnya anak kita lakukan, janganlah membuat kita menjadi melabeli anak
kita seorang anak pembohong. Dengarkan setiap kata kejujuran dari bibir
mungilnya. Biarkan ia berproses untuk menjadi anak yang berani dan bertanggung
jawab atas kesalahannya. Buat anak kita merasa nyaman dengan kejujuran yang
telah ia ungkapankan. Ini menunjukkan bahwa kita juga belajar menjadi orangtua
yang lebih bijaksana.
Ketiga, , gunakan media lain untuk berbicara jujur.
Sewaktu kecil, mungkin karena
sudah terlanjur takut untuk berbicara jujur, saya memcoba menulis surat kepada
orangtua. Saya menuliskan setiap kata yang rasanya sulit saya ucapkan jika di
hadapan mereka. Saya nyaman dengan kejujuran saya melalui bentuk tulisan dan
surat. Dari contoh pengalaman di atas, media tulisan bisa menjadi alat yang
nyaman untuk melatih anak untuk berbicara jujur. Namun kembali lagi kepada
kita. Jika telah mendapati kejujuran anak kita itu, tanggapi dengan positif.
Sehingga ia akan tetap berusaha terbuka meskipun melalui sebuah tulisan.
Keempat, berikan pujian atas
keberanian anak untuk jujur.
Pujian bagi seorang anak merupakan hadiah
paling sederhana. Memberikan pujian pada anak sesuai dengan porsinya juga akan
menumbuhkan sikap percaya diri. Maka memberi pujian kepada anak yang telah
berkata jujur, merupakan hal yang paling tepat dilakukan. Dengan konsisten
melakukan hal tersebut, lambat laun anak pun akan tumbuh menjadi anak yang
berani berkata jujur dan lebih percaya diri. Memang terkadang jika anak kita
berbohong membuat emosi kita terpancing. Ketika anak kita berusaha terbuka dan
jujur atas kebohongannya, emosi kita akan mudah meledak karena kita sudah
terlanjur kecewa. Tanpa kita berpikir bahwa amarah yang kita luapkan itu bisa
membuat anak kita menjadi berkecil hati. Oleh karena itu ayah bunda tahan emosi
kita saat anak sedang jujur. Sehingga anak selalu merasa nyaman kejujurannya
kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar