Rabu, 17 Maret 2021

 

Mengembalikan Ilmu Kepada Allah

 

Kita didik putra-putri kita untuk mengembalikan ilmu kepada Allah, seluruh kecerdasan, kepintaran dan pengetahuan kita merupakan anugrah Allah. Masing-masing manusia Allah beri  kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Diriwayatkan dalam Hadits riwayat Bukhari Muslim

قَامَ مُوسَى النَّبِيُّ خَطِيبًا فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ فَسُئِلَ أَيُّ النَّاسِ أَعْلَمُ فَقَالَ أَنَا أَعْلَمُ فَعَتَبَ اللَّهُ عَلَيْهِ إِذْ لَمْ يَرُدَّ الْعِلْمَ إِلَيْهِ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ أَنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِي بِمَجْمَعِ الْبَحْرَيْنِ هُوَ أَعْلَمُ مِنْكَ

Saat Nabi Musa -alaihis salam- sedang berdiri berkhutbah, diantara Bani Israil, ditanya : “Siapa manusia yang paling berilmu? Maka Musa -alaihis salam menjawab: “Saya yang paling berilmu”

Maka Allah memberi pelajaran kepadanya saat tidak mengembalikan ilmu kepada Allah, kemudian mewahyukan bahwa di sana ada seorang hamba Allah yang berada dipertemuan dua lautan, dia lebih berilmu darimu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar