Mengembalikan Ilmu Kepada
Allah
Kita didik putra-putri kita untuk
mengembalikan ilmu kepada Allah, seluruh kecerdasan, kepintaran dan pengetahuan
kita merupakan anugrah Allah. Masing-masing manusia Allah beri kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Diriwayatkan dalam Hadits riwayat Bukhari
Muslim
قَامَ مُوسَى النَّبِيُّ خَطِيبًا فِي بَنِي
إِسْرَائِيلَ فَسُئِلَ أَيُّ النَّاسِ أَعْلَمُ فَقَالَ أَنَا أَعْلَمُ فَعَتَبَ
اللَّهُ عَلَيْهِ إِذْ لَمْ يَرُدَّ الْعِلْمَ إِلَيْهِ فَأَوْحَى اللَّهُ
إِلَيْهِ أَنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِي بِمَجْمَعِ الْبَحْرَيْنِ هُوَ أَعْلَمُ
مِنْكَ
Saat Nabi Musa -alaihis salam- sedang berdiri
berkhutbah, diantara Bani Israil, ditanya : “Siapa manusia yang paling berilmu?
Maka Musa -alaihis salam menjawab: “Saya yang paling berilmu”
Maka Allah memberi pelajaran kepadanya saat
tidak mengembalikan ilmu kepada Allah, kemudian mewahyukan bahwa di sana ada seorang
hamba Allah yang berada dipertemuan dua lautan, dia lebih berilmu darimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar