JAUHI
FITNAH
Rosulullah-shollallahu
‘alaihi wa sallam- bersabda :
إن السعيدَ لَمَن جُنِّبَ الفِتَنَ، إنَّ السعيدَ لَمَن جُنِّبَ الفِتَنَ،
إن السعيدَ لَمَن جُنِّبَ الفِتَنَ، ولَمَن ابتُلِيَ فَصَبَرَ فواهاً
"Orang yang bahagia adalah orang yang terhindar dari fitnah, orang
yang bahagia adalah orang yang terhindar dari fitnah, orang yang bahagia adalah
orang yang terhindar dari fitnah dan orang yang tertimpa musibah lalu bersabar
seraya mengucapkan, "Betapa baiknya cobaan ini!" [ HR. Abu Dawud : 4263 dan sanadnya shohih ].
Telah
diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri –rodhiallohu ‘anhu-, sesungguhnya
Rosulullah-shollallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
يُوشِكُ أَنْ يَكُونَ خَيْرَ مَالِ المُسْلِمِ غَنَمٌ يَتْبَعُ بِهَا
شَعَفَ الجِبَالِ وَمَوَاقِعَ القَطْرِ، يَفِرُّ بِدِينِهِ مِنَ الفِتَنِ
"Hampir saja terjadi (suatu zaman) harta seorang muslim yang paling
baik adalah kambing yang digembalakannya di puncak gunung dan tempat-tempat
terpencil, dia pergi menghindar dengan membawa agamanya disebabkan takut
terkena fitnah".[ HR. Al-Bukhari : 19 ].
Telah diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri –rodhiallohu ‘anhu- :
إِنَّهَا سَتَكُونُ فِتَنٌ: أَلَا ثُمَّ تَكُونُ فِتْنَةٌ الْقَاعِدُ
فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْمَاشِي فِيهَا، وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِي
إِلَيْهَا. أَلَا، فَإِذَا نَزَلَتْ أَوْ وَقَعَتْ، فَمَنْ كَانَ لَهُ إِبِلٌ
فَلْيَلْحَقْ بِإِبِلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ لَهُ غَنَمٌ فَلْيَلْحَقْ بِغَنَمِهِ،
وَمَنْ كَانَتْ لَهُ أَرْضٌ فَلْيَلْحَقْ بِأَرْضِهِ " قَالَ فَقَالَ رَجُلٌ:
يَا رَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ مَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ إِبِلٌ وَلَا غَنَمٌ وَلَا
أَرْضٌ؟ قَالَ: «يَعْمِدُ إِلَى سَيْفِهِ فَيَدُقُّ عَلَى حَدِّهِ بِحَجَرٍ، ثُمَّ
لِيَنْجُ إِنِ اسْتَطَاعَ النَّجَاءَ.
"Sesungguhnya akan terjadi fitnah-fitnah, ingat, setelah itu
terjadi fitnah, orang duduk saat itu lebih baik dari pada yang berjalan dan
yang berjalan saat itu lebih baik dari yang berlari kecil menujunya. Ingat,
bila fitnah terjadi, barangsiapa memiliki unta, hendaklah menyusul dengan
untanya, barangsiapa memiliki kambing, hendaklah menyusul dengan kambingnya dan
barangsiapa memiliki tanah, hendaklah menyusul dengan tanahnya." Seseorang
bertanya: Wahai Rasulullah, menurut Tuan bagaimana dengan orang yang tidak
memiliki onta, kambing atau tanah? Beliau menjawab: "Ia berpegangan pada
pedangnya lalu memukulkan bagian tajamnya ke batu kemudian hendaklah
menyelamatkan diri bila mampu…." Al-Hadits.[ HR. Muslim : 2887 ].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar