Pesan Ulama Salaf
Sahl
At-Tusturi rahimahullahu Ta’ala mengatakan,
لا يزال الناس بخير ما عظموا السلطان والعلماء، فإذا عظموا
هذين أصلح الله دنياهم وأخراهم، وإذا استخفوا بهذين أفسد دنياهم وأخراهم
“Kaum muslimin
akan senantiasa berada di atas kebaikan selama mereka memuliakan penguasa dan
ulama. Jika mereka memuliakan keduanya, maka Allah Ta’ala akan memperbaiki
dunia dan akhirat mereka. Jika mereka meremehkannya, maka rusaklah dunia dan
akhirat mereka.” (Tafsir Al-Qurthubi, 5/260)
Beliau rahimahullahu
Ta’ala juga mengatakan,
هذه الأمة ثلاث وسبعون فرقة: اثنتان وسبعون هالكة، كلّهم
يبغض السلطان، والناجية هذه الواحدة التي مع السلطان
“Umat ini
akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga kelompok. Tujuh puluh dua kelompok akan
binasa, mereka semua (sepakat untuk) membenci penguasa. Adapun satu kelompok
yang selamat, mereka selalu bersama penguasa (tidak membenci penguasa,
pen.).” (Quut Al-Quluub, 2/242)
Maksudnya,
kelompok yang selamat tersebut tidaklah menjadikan penguasa sebagai musuh.
Imam
Al-Barbahari rahimahullahu Ta’ala berkata,
وإذا رأيت الرجل يدعو على السلطان فاعلم أنه صاحب هوى،
وإذا رأيت الرجل يدعو للسلطان بالصلاح فاعلم أنه صاحب سنة
“Jika
Engkau melihat seseorang yang mendoakan jelek kepada penguasa, maka ketahuilah
bahwa dia adalah seorang pengikut hawa nafsu (ahli bid’ah). Jika Engkau
melihat ada seseorang yang mendoakan kebaikan kepada penguasa, maka ketahuilah
bahwa dia di atas sunnah (petunjuk Nabi).” (Syarhus Sunnah, hal.
113)