Minggu, 24 November 2019


Tumbuhkan Karakter Positif Anak melalui Memelihara Binatang

SAHABAT KELUARGA AL FALAH

Memelihara, beternak dan mengembala binatang mempunyai manfaat yang sangat banyak dan hebat bagi seorang anak.
Oleh sebab itu disebutkan dalam hadits yang shahih bahwa semua Nabi dahulunya pernah mengembala kambing.

مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا إِلاَّ رَعَى الْغَنَمَ » . فَقَالَ أَصْحَابُهُ وَأَنْتَ فَقَالَ « نَعَمْ كُنْتُ أَرْعَاهَا عَلَى قَرَارِيطَ لأَهْلِ مَكَّةَ »
Tidak ada Nabi kecuali pernah menjadi penggembala kambing.” Mereka para sahabat bertanya, “Apakah engkau juga wahai Rasulullah?” Beliau berkata, “Iya, saya telah menggembala dengan imbalan beberapa qirath (mata uang dinar, pen.) dari penduduk Mekah.” (HR. Bukhari, no. 2262)

Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak. Indonesia juga kaya keanekaragaman hayati. Banyak juga hewan ternak yang mampu hidup di Indonesia. Salah satunya adalah ayam yang mudah pemeliharaannya. Ayam dapat diambil telur maupun dagingnya. Dapat dijadikan investasi karena memiliki nilai jual tinggi terutama pada musim hari raya atau hari libur. Memelihara ayam tidak terlalu membutuhkan cara yang spesial dan dana yang besar.

Siapa saja dapat memelihara ayam, termasuk anak-anak SD kelas atas. Tak hanya memperoleh daging dan telur, beternak ayam memberikan manfaat lain bagi anak-anak, berikut di antaranya:

Pertama, belajar bertanggung jawab

Dengan memelihara ayam, anak-anak akan belajar bertanggung jawab, mulai dari menyiapkan pakan, menyiapkan kandang, dan mengontrol hewan peliharaan itu sendiri. Di perkampungan, ayam biasanya akan dilepas saat pagi hari, kemudian akan dimasukkan ke kandang lagi saat senja menjelang. Kegiatan ini akan memupuk rasa tanggung jawab anak. Anak-anak akan memahami kapan saatnya mengeluarkan ternak dari kandangnya, kapan memberi pakan, kapan saatnya memasukkan kembali ke kandangnya.

Kedua, melatih jiwa kepemimpinan

Memelihara ayam juga dapat melatih jiwa kepemimpinan anak. Saat pagi hari mengeluarkan ayam dari kandangnya, saat memberi pakan ayam, saat memasukkan lagi ke kandang di sore hari ayam-ayam tidak selalu langsung menurut perintah tuannya. Ada ayam yang mudah menurut, tetapi ada juga yang berkeliaran dan susah dikondisikan terutama saat diberi pakan. Begitu juga saat memasukkannya ke kandang, terkadang ayam-ayam tidak segera menuju ke kandang. Melalui kegiatan ini anak-anak akan terlatih untuk senantiasa dapat memimpin, dapat mengatur ayam-ayamya dengan cara-cara terbaik yang dia temukan agar ayam-ayamnya segera dapat keluar kandang, tertib saat diberi pakan atau saat memasukkan lagi ke kandang di sore hari. Jiwa kepemimpinan sangat baik diterapkan ke anak-anak karena sangat diperlukan seseorang ketika sudah terjun di masyarakat.

Ketiga, mengajarkan kedisiplinan

Saat anak-anak diberi tanggung jawab untuk merawat sendiri ayam-ayamnya berarti juga belajar disiplin. Sikap ini dapat terlatih ketika anak memberi pakan ayam atau waktu mengeluarkan dan memasukkan ayam dari dan ke kandang.

Keempat, menguatkan konsenterasi

Memelihara ayam juga dapat melatih konsenterasi anak. Saat anak-anak memberi makan ayamnya, atau ketika mengeluarkan serta memasukan ayam ke kandang, pikiran anak akan disibukkan dengan hal satu itu. Karena rasa tanggung jawab yang dimiliki anak terhadap ayam-ayam miliknya, maka dia akan memberi perhatian penuh. Pada saat seperti ini, anak akan terlatih untuk berkonsenterasi dan fokus pada satu hal. Dengan begitu anak akan terbiasa untuk dapat berkonsentrasi jika sedang mengerjakan suatu pekerjaan. Misalnya saat belajar, maka akan hanya berfokus pada belajar.

Kelima, berlatih kesabaran dan mengontrol emosi Memelihara ayam juga dapat membantu anak untuk mengontrol emosinya. Saat ayam-ayamnya sulit diatur, seketika mungkin akan membuat anak marah. Tetapi dengan bantuan arahan dari kita sebagai orangtua, membuat anak-anak memahami bahwa binatang adalah makhluk Allah yang lemah, sehingga memang tidak mudah diatur. Untuk itu maka kita yang harus memahami bagaimana menyayangi binatang. Dengan begitu anak-anak akan berlatih kesabaran dan berlatih untuk mampu mengontrol emosi saat mereka menghadapi ayam-ayamnya. Hal ini akan melatih kesabaran dan control emosi pada hal-hal lainnya.
Keenam, kepedulian terhadap hak milik

Manfaat lain memelihara ayam adalah kepedulian terhadap hak milik. Mari kita lihat ini dari sisi positif. Terkadang ada orang yang sama sekali tidak hafal terhadap barang-barang miliknya. Bahkan kadang ada juga yang tidak paham mana barang miliknya dan mana yang milik orang lain. Dengan memelihara ayam, anak akan terbiasa mengenali barang miliknya sendiri. Anak akan tahu mana ayamnya dan mana ayam orang lain. Ini sangat bermanfaat untuk karakter anak, terutama peduli dan paham atas barang milik sendiri dan milik orang lain.

Ketujuh, menambah ilmu pengetahuan
Saat memelihara ayam anak-anak akan merasa senang ketika ayam-ayamnya sedang bertelur kemudian menetas. Anak-anak akan dengan sabar menunggu kapan telur-telur ayamnya menetas. Hingga anak menemukan bahwa untuk menetaskan telurnya, ayam butuh waktu 21 hari. Hal ini akan menambah pengetahuan anak tentang dunia binatang.

Kedelapan, menumbuhkan tawakal dan harapan kepada Allah

Saat ayam-ayamnya bertelur, anak-anak akan memiliki harapan, saat nantinya telur itu menetas dan kemudian menjadi anak-anak ayam yang lucu. Ayamnya akan jadi banyak. Lalu jika anak ayamnya itu sudah besar, maka akan bertelur juga dan kemudian menetas menjadi ayam lagi, begitu seterusnya. Hal ini akan membuat anak tumbuh harapannya dan tumbuh juga pikiran positifnya. Anak akan lebih bersemangat dalam merawat ayam-ayamnya. .

Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar