Selasa, 12 November 2019


Jika Anak Sudah Mulai Mengenal Pacaran

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.
[al-Isrâ’/17:32].
SAHABAT KELUARGA - Salah satu kecemasan orangtua dalam menghadapi anak-anaknya yang sudah beranjak remaja adalah saat mereka sudah mengenal lawan jenis.  Tentunya kecemasan orangtua itu beralasan. Mereka khawatir karena pacaran anak, melanggar norma agama, dan kesusilaan yang pada akhirnya bisa merusak masa depannya.

Lantas bagaimana kita memahamkan masalah cinta dan kasih sayang yang benar kepada anak-anak? Agama telah memberikan panduan jelas tentang hal ini.

Pertama : Bekal Ilmu Agama.
Membekali anak ilmu agama. Agama merupakan sumber kebaikan dan kasih saying, dengan mempelajari dan memahami dengan benar sudah dapat dipastikan anak akan memiliki hati yang lembut dan penuh dengan kasih sayang.

Mengajarkan ilmu agama kepada anak bisa dilakukan melalui pemberian nasihat, belajar agama di sekolah yang kuat agamanya, mengajak anak mendengar ceramah di majelis taklim atau di masjid. Dengan pemahaman agama yang benar maka ilmu tersebut akan menjadi pedoman dan penuntun anak dalam berperilaku.


Kedua : Komunikasi Yang Baik.
Anak diarahkan untuk memahami apa itu cinta dan kasih sayang. Perasaan cinta dan kasih sayang adalah sebuah ungkapan hati manusia untuk mencintai dan menyayangi segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Setiap manusia memiliki perasaan kasih sayang dalam hatinya.
Kasih sayang dan cinta apa yang boleh dan kasih sayang dan cinta apa yang terlarang.

Berciuman dan berpelukan itu barangkali diidentikkan dengan tanda cinta dan kasih sayang. Tetapi itu hanya berlaku dalam keluarga, anak kepada ayah, atau ayah kepada ibu.

Tetapi ciuman dan pelukan itu tidak berarti cinta dan kasih dengan teman-teman khususnya, ini terlarang. Pengertian ini mungkin dianggap terlalu berlebihan, tetapi ini harus masuk dalam sistem kesadaran anak-anak kita sendiri.

Bicara dari hati ke hati   Ajaklah anak kita ke suatu tempat. Bisa makan bakso bersama atau berjalan-jalan. Dengarkan kata-kata anak. Biarkan berbicara sesuai hatinya. Belajar menjadi pendengar yang baik. Dudukkan diri kita seperti teman. Nah, setelah panjang lebar anak bercerita barulah kita pengaruhi pikirannya dengan nasihat-nasihat yang baik. Tidak usah dengan emosi. Katakan apa dampak negatif dan positif kalau anak mengenal cinta. Katakan bahwa manusia diciptakan memang untuk saling mengasihi, tetapi mana kasih yang benar dan mana kasih yang salah.

Ketiga : Tunjukkan Kasih Sayang Dalam Keluarga.

Banyak sekali kejadian anak yang berpacaran, karena telah kehilangan kasih saying dalam keluarganya. Orang tuanya sering cek cok dan bahkan sudah berpisah. Apalagi anak perempuan jika kehilangan sosok ayah maka dia akan mencari seseorang yang menggantikan sosok ayahnya.

Oleh sebab itu keharmonisan dalam keluarga harus kita jaga, jangan tanpakkan masalah dihadapan anak.

Keempat   : Isi waktu dengan kegiatan positif.

Karena banyak waktu kosong dan waktu luang akhirnya anak melakukan kegiatan yang negatif.

Beri kegiatan yang positif, Misalnya, ikutkan kursus-kursus yang menunjang kegiatan seolah. ikut  remaja masjid. Undang guru ngaji untuk belajar Alquran. Beri dorongan agar mereka mau mengikuti kegiatan tersebut.  

Tumbuhkan untuk gemar membaca, jaklah berbelanja buku. Belikan buku-buku agama yang pas untuk remaja. Lebih asyik lagi jika setelah membaca, anak diajak menulis. Dengan membaca dan menulis, mereka akan mendapat pengetahuan akan baik. InsyaAllah akan tidak berpikir lagi untuk berpacaran.

Kelima : Doa dan Keteladanan.
Tak lupa orangtua selalu mendoakan anak agar menjadi anak yang saleh atau salihah dan berkepribadian serta berbudi pekerti yang baik. Keteladanan berakhlak baik juga mendorong anak meniru perbuatan baik kita. Satu perbuatan akan lebih baik dari seribu kata.


SDS IT AL FALAH


Tidak ada komentar:

Posting Komentar