Rabu, 20 Desember 2017

Sebab-sebab penyimpangan seorang anak #2

[ KETIDAK HARMONISAN KELUARGA ]

Ketika seorang anak membuka matanya dan menyaksikan di depan matanya percekcokan antara orang tuanya, maka dia akan merasa kehilangan kenyamanan sebuah rumah, dia akan lari dari ikatan kehangatan sebuah keluarga. Mencari sebuah ketenangan di luar sana yang malah akan menjerumuskannya di jurang penyimpangan dan kehancuran.

Dari ketidak harmonisan keluarga ini akan timbul kerusakan-kerusakan lain yang banyak, sehingga syaithan sangat bersemangat dalam memecah sebuah rumah tangga.

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau”
 (HR Muslim IV/2167 no 2813)

Oleh sebab itu Islam, telah mewanti-wanti sejak jauh ... dalam rangka memperoleh  keharmonisan sebuah keluarga.

1.   Mencari pendamping hidup yang shalih-shalihah :
§  Seorang laki-laki memilih calon istrinya :
Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ: لِمَـالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.
“Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung.”
§  Seorang wanita memilih calon suaminya :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda

ﺇﺫﺍ ﺟﺎﺀﻛﻢ ﻣﻦ ﺗﺮﺿﻮﻥ ﺩﻳﻨﻪ ﻭﺧﻠﻘﻪ ﻓﺰﻭﺟﻮﻩ ﺇﻻ ﺗﻔﻌﻠﻮﻩ ﺗﻜﻦ ﻓﺘﻨﺔ
ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﻭﻓﺴﺎﺩ ﻛﺒﻴﺮ

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian
ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi. Al Albani berkata dalam Adh Dho’ifah bahwa hadits ini hasan lighoiri.
2.   Pengajian taklim bersama :

Ilmu agama ini merupakan resep yang ampuh dalam memperbaiki kehidupan rumah tangga, biasakan suami istri anak kajian bersama, harian, pekanan, bulanan dan insidental...harus dijadwalkan.
Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Dia akan memahamkan baginya agama (Islam).” [HR Bukhori Muslim]
Akan baik suami kita, akan baik istri kita, akan baik anak-anak kita maka akan baik keluarga kita.
3.   Jadikan rumah sebagai tempat ibadah :

Dengan dibacakan ayat-ayat Al Qur’an, doa doa harian, shalat sunnah, kajian dan yang lainnya.
عن زيد بن ثابت رضي الله عنه أنّ رسول الله صلى الله عليه وسلّم قال : (( عَلَيْكُمْ بِالصَلَاةِ فِيْ بُيُوْتِكُمْ ، فَإِنَّ خَيْرَ صَلَاةِ المَرْءِ فِيْ بَيْتِهِ إلَّا الصَلَاةَ المَكْتُوْبَةَ ))
Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Hendaknya kalian mengerjakan salat di rumah-rumah kalian, karena sesungguhnya sebaik-baik salat seseorang adalah di rumahnya, kecuali salat maktubah (fardhu)”.[HR Bukhari Muslim].
4.   Sabar
Suami kita bukan malaikat, istri kita bukan bidadari yang tidak punya cela dan kekurangan, semua akan terasa ringan dan semua akan ada jalan keluar dengan kesabaran.
DI ANTARA MUTIARA HIKMAH DARI ASY-SYAIKH SHALIH AL-FAUZAN  حفظه الله تعالى Manusia, sebagian mereka menjadi ujian atas sebagian yang lain. Allah Ta’ala berfirman,
 {{ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ وَ كَانَ رَبُكَ بَصِيرًا}}
 “Kami jadikan sebagian kalian sebagai ujian atas sebagian yang lainnya. Apakah kalian bersabar? Rabbmu Maha Melihat.” Manusia, Allah Subhanahu wa Ta’ala menguji sebagian mereka dengan sebagian yang lainnya. Allah menguji orang mukmin dengan orang kafir dan dengan orang munafik. Allah menguji hamba-hamba-Nya, sebagian mereka dengan sebagian ...

وَعَنْ أَبي سَعيد سَعْدِ بْنِ مَالكِ بْنِ سِنَانٍ الْخُدْري رَضِيَ اللهُ عَنْهٌمَا :
 وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللهُ . وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْراً وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْر .مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Said yaitu Sa'ad Ibn Malik Ibn Sinan al-Khudri ra. Rasulullah shalallah a’alihi wa sallam beliau bersabda:
Barangsiapa yang menjaga dirinya dari meminta-minta, maka Allah akan menjaganya, dan barangsiapa yang merasa dirinya cukup maka Allah akan mencukupinya, dan barangsiapa yang berlaku sabar maka Allah akan memberikan kesabaran. Tiada seorangpun yang dikaruniai suatu pemberian yang lebih baik serta lebih luas dari karunia kesabaran.
(Muttafaq 'alaih)



Abul Hasan Ali Cawas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar