Senin, 06 Agustus 2018

JAUHI FITNAH

Rosulullah-shollallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
إن السعيدَ لَمَن جُنِّبَ الفِتَنَ، إنَّ السعيدَ لَمَن جُنِّبَ الفِتَنَ، إن السعيدَ لَمَن جُنِّبَ الفِتَنَ، ولَمَن ابتُلِيَ فَصَبَرَ فواهاً
"Orang yang bahagia adalah orang yang terhindar dari fitnah, orang yang bahagia adalah orang yang terhindar dari fitnah, orang yang bahagia adalah orang yang terhindar dari fitnah dan orang yang tertimpa musibah lalu bersabar seraya mengucapkan, "Betapa baiknya cobaan ini!" [ HR. Abu Dawud : 4263 dan sanadnya shohih ].

Telah diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri –rodhiallohu ‘anhu-, sesungguhnya Rosulullah-shollallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
يُوشِكُ أَنْ يَكُونَ خَيْرَ مَالِ المُسْلِمِ غَنَمٌ يَتْبَعُ بِهَا شَعَفَ الجِبَالِ وَمَوَاقِعَ القَطْرِ، يَفِرُّ بِدِينِهِ مِنَ الفِتَنِ
"Hampir saja terjadi (suatu zaman) harta seorang muslim yang paling baik adalah kambing yang digembalakannya di puncak gunung dan tempat-tempat terpencil, dia pergi menghindar dengan membawa agamanya disebabkan takut terkena fitnah".[ HR. Al-Bukhari : 19 ].

Telah diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri –rodhiallohu ‘anhu- :

إِنَّهَا سَتَكُونُ فِتَنٌ: أَلَا ثُمَّ تَكُونُ فِتْنَةٌ الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْمَاشِي فِيهَا، وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِي إِلَيْهَا. أَلَا، فَإِذَا نَزَلَتْ أَوْ وَقَعَتْ، فَمَنْ كَانَ لَهُ إِبِلٌ فَلْيَلْحَقْ بِإِبِلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ لَهُ غَنَمٌ فَلْيَلْحَقْ بِغَنَمِهِ، وَمَنْ كَانَتْ لَهُ أَرْضٌ فَلْيَلْحَقْ بِأَرْضِهِ " قَالَ فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ مَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ إِبِلٌ وَلَا غَنَمٌ وَلَا أَرْضٌ؟ قَالَ: «يَعْمِدُ إِلَى سَيْفِهِ فَيَدُقُّ عَلَى حَدِّهِ بِحَجَرٍ، ثُمَّ لِيَنْجُ إِنِ اسْتَطَاعَ النَّجَاءَ.
"Sesungguhnya akan terjadi fitnah-fitnah, ingat, setelah itu terjadi fitnah, orang duduk saat itu lebih baik dari pada yang berjalan dan yang berjalan saat itu lebih baik dari yang berlari kecil menujunya. Ingat, bila fitnah terjadi, barangsiapa memiliki unta, hendaklah menyusul dengan untanya, barangsiapa memiliki kambing, hendaklah menyusul dengan kambingnya dan barangsiapa memiliki tanah, hendaklah menyusul dengan tanahnya." Seseorang bertanya: Wahai Rasulullah, menurut Tuan bagaimana dengan orang yang tidak memiliki onta, kambing atau tanah? Beliau menjawab: "Ia berpegangan pada pedangnya lalu memukulkan bagian tajamnya ke batu kemudian hendaklah menyelamatkan diri bila mampu…." Al-Hadits.[ HR. Muslim : 2887 ].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar