Selasa, 30 Januari 2018

Shalat gerhana

شيخ الإسلام ابن تيمية في الفتاوي24/254  – 262


وَلَكِنْ إذَا تَوَاطَأَ خَبَرُ أَهْلِ الْحِسَابِ عَلَى ذَلِكَ فَلَا يَكَادُونَ يُخْطِئُونَ وَمَعَ هَذَا فَلَا يَتَرَتَّبُ عَلَى خَبَرِهِمْ عِلْمٌ شَرْعِيٌّ فَإِنَّ صَلَاةَ الْكُسُوفِ وَالْخُسُوفِ لَا تُصَلَّى إلَّا إذَا شَاهَدْنَا ذَلِكَ وَإِذَا جَوَّزَ الْإِنْسَانُ صِدْقَ الْمُخْبِرِ بِذَلِكَ أَوْ غَلَبَ عَلَى ظَنِّهِ فَنَوَى أَنْ يُصَلِّيَ الْكُسُوفَ وَالْخُسُوفَ عِنْدَ ذَلِكَ وَاسْتَعَدَّ ذَلِكَ الْوَقْتَ لِرُؤْيَةِ ذَلِكَ كَانَ هَذَا حَثًّا مِنْ بَابِ الْمُسَارَعَةِ إلَى طَاعَةِ اللَّهِ تَعَالَى وَعِبَادَتِهِ

 …Akan tetapi jika berita ahli hisab telah bersepakat akan terjadinya –gerhana- maka hampir-hampir berita tersebut tidak akan salah, -tetapi- walaupun seperti itu tidak timbul atas berita mereka tersebut ilmu syariat karena shalat gerhana tidaklah dikerjakan kecuali kalau kita menyaksikannya-secara langsung dengan mata-.

Dan jika seseorang menganggap kebenaran berita tersebut atau lebih besar kemungkinan benarnya berita tersebut menurut perkiraannya, kemudian dia berniat untuk melaksanakan shalat gerhana saat terjadinya, dan melakukan persiapan-persiapan menghadapi waktu tersebut.  Maka ini termasuk suatu penyemangat  didalam hal bersegera atas amalan ketaatan kepada Allah ta’ala dan ibadah kepadaNya,

[ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : Majmu Al Fatawa : 24/254-262



Tidak ada komentar:

Posting Komentar