Jumat, 27 September 2019

Waktu Dikabulkan Doa Pada Hari Jum’at Sore :
Pada hari Jum’at yang mulia terdapat satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Tidaklah seorang hamba yang beriman memunajatkan do'a kepada Rabbnya pada waktu itu, kecuali  Allah akan mengabulkannya selama tidak meminta yang haram.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radliyallah 'Anhu, dia bercerita: "Abu Qasim (Rasululah) Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
Sesungguhnya pada hari Jum'at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya." Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, yang kami pahami, untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat).
(Muttafaq 'Alaih)
Waktu ijabah tersebut berada di akhir waktu di hari Jum’at, yakni setelah 'Ashar sampai Maghrib, menurut pendapat yang paling kuat.

Mari kita berdoa untuk kebaikan diri kita, keluarga kita, umat Islam, negara dan pemerintah kita :
Aku mendengar Abu Abdillah ( Al-Imam Ahmad bin Hambal )  :
إِني لأدعو له بالصلاح والعافية
”Sesungguhnya aku selalu mendoakan kepada para pemimpin dengan kebaikan dan keselamatan … ”
 (As-Sunnah oleh Al-Khollal hal. 84).
Begitu sangat beliau di dalam menghasung umat untuk mendoakan kebaikan terhadap waliyyul amr, beliau lontarkan ucapan beliau yang masyhur dan menjadi hikmah yang diikuti oleh lisan-lisan manusia, yaitu :
لو أن لي دعوة مستجابة ما جعلتها إِلا في السلطان
”Seandainya aku memiliki do’a yang mustajab maka tidaklah aku jadikan kecuali pada penguasa” (Siyasah Syar’iyyah hal. 218 ).


Ada perkataan yang amat bagus dari Al Imam Abu Muhammad Al Hasan bin ‘Ali bin Khalaf Al Barbahari –rahimahullah-dalam kitab beliau Syarhus Sunnah (hal. 113-114),
وإذا رأيت الرجل يدعو على السلطان فاعلم أنه صاحب هوى
Jika engkau melihat seseorang yang mendoakan jelek pada penguasa, ketahuilah bahwa ia adalah ahlul bid’ah,
وإذا سمعت الرجل يدعو للسلطان بالصلاح فاعلم أنه صاحب سنة إن شاء الله
Jika engkau mendengar orang yang mendoakan kebaikan pada penguasanya, ketahuilah bahwa ia adalah ahlus sunnah,
يقول فضيل بن عياض لو كان لي دعوة مستجابة ما جعلتها الا في السلطان
Fudhail bin ‘Iyadh berkata, “Seandainya aku memiliki satu doa yang mustajab (terkabulkan), tentu akan kutujukan doa tersebut pada pemimpin.”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar